TEMPO.CO, Jakarta - Operator taksi terbesar, PT Blue Bird, berniat go public melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/ IPO) di Bursa Efek Indonesia dalam waktu dekat. Menurut Presiden Direktur Blue Bird Purnomo Prawiro, IPO dilakukan untuk mendukung pengembangan usaha dan mempertahankan posisi perseroan sebagai pemimpin pasar jasa taksi. (Baca: Blue Bird dan Empat Perusahaan Lain IPO Tahun ini)
"Kami yakin dengan integrasi bisnis yang didukung oleh pengalaman, Blue Bird dapat memberikan akses transportasi publik yang memiliki layanan inovatif, aman, dan mampu diandalkan," kata Purnomo di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jumat, 3 Oktober 2014.
Dalam IPO tersebut, Blue Bird berencana menawarkan 531.400.000 lembar saham atau 20 persen dari modal ditempatkan dan modal disetor penuh perseroan setelah IPO. (Baca juga: Uber Bersaing dengan Blue Bird dan Express)
Dari seluruh perolehan dana IPO, sebesar 50 persen akan digunakan untuk membiayai belanja modal, termasuk pembelian kendaraan dan akusisi pool. Sedangkan 35,71 persen digunakan untuk melunasi pinjaman dan 14,29 persen sisanya disalurkan sebagai modal kerja perseroan dan entitas anak perusahaan.
Blue Bird akan melakukan penawaran umum pada 24-28 Oktober 2014. Pada 3 November 2014, saham Blue Bird akan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Purnomo mengatakan IPO menjadi jalan untuk mengembangkan bisnis. "Kami optimistis IPO Blue Bird akan memperoleh tanggapan positif," tuturnya.
GANGSAR PARIKESIT
Berita Terpopuler
Diboikot DPR, 4 Kekuatan Besar Dukung Jokowi
Tim Transisi Jokowi: Peluang Koalisi Tertutup
Anulir UU Pilkada, SBY Teken Perpu
Siapa Ceu Popong, Pemimpin Sidang DPR?