TEMPO.CO, Pamekasan - Wakil Kepala Kepolisian Resor Pamekasan, Jawa Timur, Komisaris Hartono membantah sering mencaci maki bawahannya. Ia mengaku heran anak buahnya ramai-ramai mendemo dirinya dengan alasan sering dicaci maki. "Tidak pernah saya mencaci maki mereka," kata Hartono, Sabtu, 4 Oktober 2014. (Baca berita sebelumnya: Atasan Arogan, Polisi Pamekasan Unjuk Rasa)
Namun Hartono tak menampik bahwa pernah memarahi anggota reserse kriminal pada sebuah apel pagi di Taman Arek Lancor, Kota Pamekasan, beberapa waktu lalu. Dia marah karena menerima banyak laporan dari masyarakat yang kecewa lantaran anak buahnya tidak bisa mengungkap pelaku pencurian kendaraan bermotor yang marak dalam dua bulan terakhir. "Saya marahi mereka, saya tanya pekerjaan mereka. Apa itu salah?" ujarnya.
Saat marah pun, lanjut Hartono, ia masih dalam tahap yang wajar sebagai perwira polisi. Dia menegaskan tidak pernah mencaci bawahannya dengan perkataan kasar "anjing" dan "pelacur" seperti yang diungkapkan salah seorong polisi yang berunjuk rasa. "Kalau anggota berbuat kesalahan, saya marah karena itu memang tugas perwira," kata Hartono. (Baca juga: Pukuli Rudi, Polres Pamekasan Bantah Salah Tangkap)
Soal desakan mundur dari jabatannya, Hartono menegaskan tidak akan menuruti tuntutan itu. Posisinya sebagai Wakapolres, katanya, bergantung pada keputusan pimpinan. Dia tetap akan memimpin Polres Pamekasan untuk sementara waktu karena Kapolres Ajun Komisaris Besar Nanang Chadarusman yang sedang menunaikan ibadah haji. "Saya bukan tipe Wakapolres yang suka cari-cari kesalahan bawahan," ujarnya.
Sebelumnya, ratusan anggota polisi yang bertugas di Polres Pamekasan berunjuk rasa menuntut tiga perwira mundur dari jabatannya karena dianggap suka mencari-cari kesalahan anggota. Tiga perwira polisi itu, termasuk Wakapolres, juga dianggap kerap mengumpat bawahannya dengan kata-kata yang tidak pantas. Tak hanya berunjuk rasa, mereka juga menyegel rumah dinas tiga perwira tersebut dengan memasang garis polisi di pintu masuk.
MUSTHOFA BISRI
Terpopuler
Ahok Jadi Gubernur, FPI: Enggak Ada Orang Lain?
Kenapa FPI dan FBR Menolak Ahok?
Siapa Yulian, Kader PDIP yang Cium Ceu Popong
24 Tahun Mencuri, Pria Ini Hidup Kaya Raya
Demonstran FPI Diperiksa di Polda Metro Jaya
Silikon Copot, Malinda Dee Wajib Tidur Tengkurap