TEMPO.CO, Jakarta - Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya masih memburu sindikat pencurian yang menyasar rumah mewah. Sebanyak enam orang komplotan pencurian ini telah ditangkap pada Kamis malam, 2 Oktober 2014.
Dua dari enam orang tersangka, yakni Alfian, 44 tahun, dan Chandra, 29 tahun, tewas ditembak, saat berusaha kabur. "Mereka melawan petugas saat menunjukkan lokasi komplotannya di kawasan Pondok Indah dan Senayan," kata Kepala Subdirektorat Jatanras Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan kepada Tempo, Sabtu, 4 Oktober 2014.
Herry menjelaskan tersangka Alfian merupakan ketua dari komplotan pencurian ini. Beberapa kawasan elite yang pernah menjadi sasaran aksi pencuriannya yakni Perumahan Antam; Kemang; Pejaten Village; Darmawangsa (Jakarta Selatan); Sunter, Kelapa Gading (Jakarta Utara); Perumahan Rawamangun (Jakarta Timur); dan Batu Nunggal, Bandung.
Namun, Herry enggan mengungkapkan pola kerja sama komplotan pencuri ini dengan sindikat pencuri lainnya. "Belum bisa kami ungkapkan karena sindikat itu masih buron dan sedang kami buru," ujarnya.
Menurut dia, sindikat yang saat ini menjadi daftar pencarian orang (DPO), tersebar di Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Jakarta. "Jadi, masih DPO, kalau diungkap nanti mereka kabur," katanya.
Alfian diketahui telah melakukan tindakan pencurian dengan kekerasan ini sejak 1990. Selama 24 tahun itu, Alfian memiliki rumah yang cukup bagus di kawasan Ciputat, Tangerang, dan mobil pribadi. "Dari hasil melakukan kegiatan pencurian dengan kekerasan, hasilnya seperti itu," kata Herry.
Modus pencurian komplotan ini, dengan berpura-pura sebagai tamu di rumah mewah yang menjadi sasaran. Mereka pun berpakaian rapi dan mengendarai mobil. "Mereka maksa masuk dan langsung menyekap pembantu dan menggasak harta benda pemilik rumah," ujarnya.
Para komplotan ini tak segan melukai korbannya dengan senjata tajam atau senjata api, jika melakukan perlawanan. "Ada barang bukti berupa dua buah golok dan satu buah pistol jenis Beretta yang kami sita," kata Herry.
AFRILIA SURYANIS
Berita Terpopuler
Direktur Novanto Center Ancam Wartawan Tempo
FPI Demo Ahok, Polisi Terkena Samurai
Ahok Jadi Gubernur, FPI: Enggak Ada Orang Lain?
Gerindra: Biasanya Demo FPI Koordinasi dengan Kami