TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Sea World Indonesia mengklaim berjasa dalam memperkenalkan nama Taman Impian Jaya Ancol ke seluruh daerah di Indonesia. Sea World menyatakan selalu menyertakan Ancol dalam setiap kegiatan promosi mereka. (Baca: Ahok Akui Perintahkan Tutup Sea World)
“Kami rutin mengikuti Jakarta Tourism Expo yang diselenggarakan Dinas Pariwisata DKI Jakarta ke daerah-daerah. Di sana, kami tidak sekedar promosi Sea World, tapi menjadi perwakilan Ancol,” kata Wahyu Setiono, Marketing Executive PT Sea World Indonesia yang dihubungi pada Jumat, 3 Oktober 2014. (Baca: Ancol Kembali Buka Sea World, Asal... )
Menurut Wahyu, Sea World telah dikenal karena menjadi satu-satunya arena rekreasi yang menawarkan edukasi tentang dunia bawah laut. Hal ini menjadi daya tarik bagi pengunjung. (Baca: Disegel, Sea World Kehilangan Ribuan Pengunjung)
Jika pengunjung Sea World meningkat, kata Wahyu, Ancol juga akan diuntungkan karena pengunjung terlebih dulu harus membayar tiket masuk di gerbang Ancol. Pengunjung harus membayar tiket sebesar Rp 20 ribu per orang. Ditambah tiket masuk kendaraan sebesar Rp 20 ribu untuk mobil dan Rp 15 ribu untuk sepeda motor.
Dengan disegelnya Sea World oleh Ancol, Wahyu menilai kedua pihak sama-sama dirugikan. Sejak Sea World disegel, kata Wahyu, pengunjung yang masuk ke Ancol pun menurun, terutama pada week days. Pasalnya, pada week days, rombongan yang masuk Ancol biasanya adalah rombongan dari sekolah yang berkunjung ke Sea World untuk mengedukasi siswa tentang dunia bawah laut. “Tapi setelah Ancol menutup akses pengunjung Sea World, rombongan sekolah merosot tajam,” kata dia.
Sebelumnya, Presiden Direktur Sea World, Yongki E. Salim juga menuturkan bahwa banyak wisatawan mancanegara dan wisatawan dari luar Jakarta yang berkunjung ke Ancol untuk masuk ke Sea World. “Kami pernah melakukan survey yang hasilnya sebagian besar pengunjung masuk Ancol untuk datang ke Sea World,” kata Yongki.
Sea World dikatakan Yongki tidak memiliki saingan karena menawarkan hal berbeda dengan arena rekreasi lain. Hal ini diamini Shofia Mawaddah, 24 tahun, warga Medan yang datang ke Jakarta untuk berkunjung ke Sea World. “Kalau wahana seperti Dufan juga ada di daerah saya. Tapi yang seperti Sea World ini cuma ada di sini. Mengapa harus ditutup?” ujar Shofia menyesali.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Tim Transisi Jokowi: Peluang Koalisi Tertutup
Anulir UU Pilkada, SBY Teken Perpu
Chairul Tanjung: Tak Ada Anggaran untuk Lapindo
Dahlan Iskan Pernah Diancam Anaknya