TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan dalam sepuluh tahun terakhir peralatan tempur TNI sudah sesuai dengan Minimum Essential Force. Padahal, kata dia, 15 tahun sebelumnya tak ada perkembangan dalam alat utama sistem pertahanan nasional.
"Jokowi panglima tertinggi kami. Saya yakin beliau mencintai TNI dan melanjutkan program yang sudah ada," kata Gatot pada Jumat malam, 3 Oktober 2014, di aula Kodam Brawijaya Surabaya.
Menurut dia, dalam sepuluh tahun itu ada kemajuan dari sisi anggarannya, yakni 200 persen. Namun ia tak mau menyebut berapa jumlah rupiahnya. Dengan besarnya alokasi anggaran, maka alat pertahanan dan senjata pun mudah didapat. Gatot mengatakan TNI banyak membeli alat pertahanan di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Termasuk beberapa helikopter Apache yang besok akan kita pertontonkan," katanya.
Namun, menurut Gatot, perkembangan peralatan tempur TNI signifikan atau tidak sangat tergantung dengan kondisi ekonomi. "Kalau kondisi ekonominya baik ya persenjataan kita juga baik."
Sebelumnya, Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan pada perayaan hari ulang tahun TNI ke-69. Yang digelar pada 7 Oktober ini, kata dia, TNI akan menunjukkan seluruh jenis alat tempurnya. Katanya, TNI ingin memberikan pertanggungjawaban kepada masyarakat. "Peralatan ini juga dibeli dari pajak masyarakat." (Baca juga: Tentara Siap Bantu Jokowi Bangun Rusun)
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita lain
Direktur Novanto Center Ancam Wartawan Tempo
Gurita Bisnis Setya Novanto di NTT
KPK Gerah Setya dan Fahri Jadi Pimpinan DPR
FPI Demo Ahok, Polisi Terkena Samurai