TEMPO.CO, Jakarta - Pemprov DKI sempat menyampaikan imbauan agar pemotongan hewan kurban tak dilakukan di sekolah. Hal ini bukan berarti pemerintah melarang tegas perbuatan itu.
Kepala Suku Dinas Peternakan dan Pertanian Jakarta Selatan Sri Hartati mengatakan imbauan tersebut muncul untuk kepentingan anak-anak di sekolah bersangkutan. "Itu maksudnya biar pemotongan hewan tidak dilihat anak-anak," kata dia kepada Tempo, Sabtu, 4 Oktober 2014. (Baca: Jual-Beli Hewan Kurban Dilarang di Tanah Abang)
Menurut Sri, bagaimanapun pemotongan hewan kurban mengandung adegan kekerasan yang tak patut dilihat anak-anak. "Hewan disembelih menggunakan senjata tajam kan cukup keras juga buat anak-anak," ujarnya. Karena terdapat senjata tajam serta darah.
Namun, terlepas dari itu, Sri mengatakan tak ada larangan jika pemotongan tetap dilakukan di sekolah. "Hanya kalau bisa tidak ada anak-anak di sana," katanya.
Hal yang sama pun disampaikan Lurah Cipedak Chairussalam. Menurut dia, pemotongan hewan kurban di sekolah memang harus dihindari. "Itu himbauan untuk menjaga psikologis anak," paparnya. (Baca: 60 Persen Hewan Kurban Tak Punya Sertifikat)
Di daerahnya sendiri, sepengetahuannya tak ada pemotongan hewan kurban di sekolah. "Rata-rata di wilayah saya sudah di masjid," kata dia. Menurut dia, warganya pun sudah mengetahui mengenai informasi tersebut dari media dan sekolah-sekolah sendiri.
Hari ini, dia mengatakan warga Muhammadiyah di wilayahnya sudah melaksanakan pemotongan hewan kurban lapangan Al Bayyinah, Cipedak. "Besok sepertinya lebih ramai karena mayoritas merayakan Idul Adha besok," ujarnya.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Terpopuler
FPI Demo Ahok, Polisi Terkena Samurai
Ahok Jadi Gubernur, FPI: Enggak Ada Orang Lain?
Gerindra: Biasanya Demo FPI Koordinasi dengan Kami
Kenapa FPI dan FBR Menolak Ahok?