TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kelompok Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Sadono mengatakan lembaganya ingin menjadi penengah koalisi pendukung Prabowo Subianto dan pendukung Joko Widodo. Menurut Bambang, hal ini dilakukan karena panasnya persaingan kedua kubu di parlemen.
"Oleh karena itu, kami menawarkan diri memimpin MPR," kata Bambang melalui siaran pers yang diterima Tempo, Ahad, 5 Oktober 2014.
Dalam siaran persnya, Bambang mengatakan DPD mewakili semua unsur di MPR, sehingga, menurut dia, masuk akal jika DPD mengajukan diri menjadi pemimpin MPR, karena merupakan kelompok atau fraksi terbesar di MPR yang anggotanya berjumlah 132 orang.
Paket pimpinan MPR terdiri atas lima orang: satu ketua dan empat wakil ketua. Bambang mengusulkan agar posisi Ketua MPR diisi dari DPD, sedangkan unsur empat wakil ketua diisi dua perwakilan dari koalisi pendukung Prabowo dan dua dari koalisi pendukung Jokowi.
"Jadi, tidak pemenang yang mengambil semua. Ada koalisi yang sama sekali tidak mempunyai wakil di pimpinan," kata Bambang.
Pimpinan kelompok DPD dengan pimpinan DPD telah melakukan pembahasan pengajuan calon pimpinan MPR pada Kamis, 2 Oktober 2014. Dari pertemuan tersebut, ujar Bambang, telah disepakati sembilan nama sebagai bakal calon pimpinan MPR dari wilayah Indonesia barat, tengah, dan timur.
Adapun sembilan nama calon pimpinan MPR yakni Asmawati, senator asal Sumatera Selatan; Abdul Gafar Usman, senator asal Riau; Hudarni Rani, senator asal Bangka Belitung; Oesman Sapta, senator asal Kalimantan Barat; Andi Mapetahang Fatwa, senator asal DKI Jakarta; Akhmad Muqowam, senator asal Jawa Tengah; John Pieris, senator asal Maluku; Hana Hasanah Fadel Muhammad, senator asal Gorontalo; dan Ajiep Padindang, senator asal Sulawesi Selatan.
Bambang menuturkan DPD mempersilakan fraksi-fraksi di MPR untuk memilih nama yang dianggap bisa bekerja sama dan menjadi satu tim yang solid dengan bakal calon pimpinan MPR. "Kami mempersilakan fraksi-fraksi MPR untuk memilih nama bakal calon yang cocok," ujar Bambang.
DEVY ERNIS