TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola Bandara Soekarno-Hatta, PT (Persero) Angkasa Pura II, menutup menutup akses menuju Bandara Internasional Soekarano-Hatta dari pintu gerbang M1 atau pintu belakang melalui Jalan Marsekal Suryadarma, Kota Tangerang, mulai Selasa, 7 Oktober 2014. Arus lalu lintas dialihkan melalui Jalan Perimeter Selatan. Sebaliknya, akses keluar dari Bandara Soekarno-Hatta ke arah Kota Tangerang dan Teluknaga dialihkan melalui Perimeter Utara.
Bram Bharoto Tjiptadi, Senior General Manager PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta, mengatakan pengalihan rute ini berkaitan dengan pembangunan proyek kereta bandara dan merupakan tindak lanjut dari hasil inspeksi gabungan di jalur Perimeter Utara dan Perimeter Selatan, yang melibatkan PT Angkasa Pura II (Persero), Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Polres Metro Tangerang, dan Polresta Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis, 2 Oktober 2014. (Baca: Jakarta Butuh Bandar Udara Ketiga)
"Kami mengimbau penumpang pesawat yang akan terbang melalui Soekarno-Hatta hendaknya tiba lebih awal di bandara," kata Bram, Ahad, 5 Oktober 2014.
Sebagai panduan, rute yang bisa dilalui dari arah Tangerang adalah melewati jalur Perimeter Selatan dengan rute Jalan Surya Darma-Jalan Perimeter Selatan-Jalan P1 Bandara (depan Kompleks Pergudangan Soewarna). Dari Bandara Soekarno-Hatta untuk ke Tangerang bisa melalui Jalan P2 Bandara (arah Jalan Tol Sedyatmo)-Jalan Perimeter Utara-Jalan Surya Darma.
Bagi pelintas yang ingin ke Jakarta dari Tangerang bisa melalui Jalan Surya Darma atau Jalan Daan Mogot-Jalan Pembangungan III-Jalan Juanda-Jalan Garuda-Jalan Halim Perdanakusuma-Jalan Husein Sastranegara-Jalan Tol Sedyatmo.
Sebaliknya, pelintas yang ingin ke Tangerang dari Jakarta melalui Jalan Tol Sedyatmo melalui jalur exit tol Rawa Bokor-Jalan Husein Sastranegara-Jalan Halim Perdanakusuma-Jalan Garuda-Jalan Juanda-Jalan Pembangunan III-Jalan Surya Darma atau Jalan Daan Mogot.(Baca: Tangerang Bangun Terminal Terpadu Bandara)
Jalur Perimeter Utara dan Perimeter Selatan yang dibangun PT Angkasa Pura II (Persero) memiliki panjang 6,5 kilometer dan lebar 6,5 meter. Kedua jalur tersebut masuk dalam kategori restricted public area (RPA) yang melarang bus dan truk melintas di jalur ini. Pada pintu masuk kedua jalan tersebut akan dipasang portal setinggi 2,4 meter.
"Jalur KRL itu akan masuk ke bandara melalui pintu M1 hingga ke stasiun di bandara yang segera kami bangun. Jalur kereta tersebut dibangun di median jalan M1 yang existing, sehingga kami juga akan merelokasi jalan tersebut," kata Bram.
Material bantalan untuk rel kereta sudah didatangkan dan ditempatkan di pintu M1. Setelah dilakukannya pengalihan jalur ini, tahap pembangunan rel kereta akan segera dikerjakan oleh PT Railink. (Baca: Terminal di Soekarno-Hatta Bakal Punya Rest Area)
Gusti Achmad, warga Tangerang yang kerap menggunakan jasa penerbangan untuk kegiatan bisnisnya, mengatakan mendukung upaya pemerintah membangun jaringan jalan kereta. "Ya, memang menjadi agak ribet ke bandara yang mestinya tinggal 'lompat' ibaratnya sekarang mesti berputar jalan," kata Gusti yang tinggal di Neglsari, kecamatan yang menempel dengan kawasan Bandara Soekarno-Hatta.
AYU CIPTA
Baca juga:
SBY Unggah Sapi Kurban untuk Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal Antar Langsung Daging Kurban ke Warga
Umat Kristen di Kupang Sumbang Hewan Kurban
Dalang Demo Rusuh FPI Buron