TEMPO.CO, Dallas - Orang pertama yang didiagnosis menderita ebola di Amerika Serikat, Thomas Eric Duncan, dilaporkan tengah dalam kondisi kritis. Pejabat kesehatan di Dallas, tempat Duncan menjalani perawatan, menyatakan tidak ada obat yang bisa diberikan kepada pasien itu. (Baca: Amerika Laporkan Kasus Ebola Pertama)
“Pasien di Dallas yang merupakan satu-satunya pasien yang terinfeksi ebola di Amerika Serikat kini tengah berjuang untuk hidupnya,” ujar Dr Thomas Frieden, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Ahad, 5 Oktober 2014, waktu AS, seperti dikutip dari Reuters, hari ini.
Dalam pernyataannya di hadapan para wartawan, Frieden mengatakan saat ini persediaan obat ZMapp telah habis. Obat yang diproduksi oleh Mapp Biopharmaceutical Inc, San Diego, ini mungkin tidak akan tersedia dalam waktu dekat. (Baca: Vaksin ZMapp untuk Ebola Tunjukkan Tanda Positif)
Sementara itu, saat ditanya apakah CDC akan menggunakan obat eksperimental lain yang diproduksi oleh Tekmira Pharmaceuticals Corp, Kanada, Frieden menyatakan dokter dan keluarga pasien belum memutuskan akan menggunakan obat tersebut.
Duncan, yang kini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Texas Health Presbyterian, meninggalkan Liberia pada 19 September lalu dan tiba di AS sehari kemudian untuk mengunjungi kerabatnya. Gejala ebola pasien itu terlihat pada 24 September lalu. Seratus orang lainnya yang diduga melakukan kontak dengan Duncan juga masih dalam pengawasan ketat CDC. (Baca: Khawatir Ebola. 100 Warga texas Jalani Pemeriksaan)
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Terpopuler
Jadi Mualaf, Wanita Bertato Dilamar Pendukung ISIS
Tiga Pejabat Top Korut Mendadak Kunjungi Korsel
Mafia Tunggangi Unjuk Rasa di Hong Kong