TEMPO.CO, Iguala - Polisi Meksiko menemukan kuburan massal berisi sedikitnya 15 mayat yang hangus terbakar. Kuburan yang ditemukan pada Sabtu, 4 Oktober 2014, ini berada di sebuah bukit di Iguala, Negara Bagian Guerrero, tempat sekitar 43 mahasiswa dilaporkan hilang sejak pekan lalu. Kuat dugaan kuburan massal ini berisi mahasiswa yang menjadi korban kekerasan polisi selama demonstrasi.
“Kami masih belum bisa bicara mengenai jumlah tepat jenazah. Saat ini kami masih bekerja di situs tersebut,” ujar Inaky Blancko, Kepala Jaksa Negara Bagaian Guerrero, tempat terjadinya kekerasan ini, seperti dikutip laman Daily Mail. (Baca: Misteri 121 Mayat di Kuburan Massal di Meksiko)
Puluhan mahasiswa dilaporkan menghilang setelah rentetan kerusuhan terjadi di Iguala mulai Jumat malam hingga Sabtu, 26-27 September 2014. Kerusuhan yang melibatkan mahasiswa, polisi, dan orang-orang bersenjata tak dikenal itu menewaskan enam orang dan melukai 25 lainnya.
Para pejabat pemerintah lokal mengecam polisi karena dianggap menunjukkan penggunaan kekuatan berlebihan kepada mahasiswa. Pada Sabtu lalu, seorang pejabat polisi juga menunjukkan bukti berupa rekaman video yang menampilkan sekitar sepuluh mahasiswa yang dimasukkan ke dalam truk polisi. Keterangan ini dikuatkan oleh penuturan sejumlah saksi yang melihat puluhan mahasiswa tersebut terakhir kali terlihat tengah digiring oleh polisi.
Sejauh ini sudah 30 polisi ditangkap terkait dengan insiden di Guerrero, termasuk tuduhan pembunuhan dua mahasiswa pada pekan lalu. Penemuan kuburan massal ini memicu protes di kediaman Gubernur Guererro Angel Aguirre. Protes yang dilakukan rekan-rekan mahasiswa itu menuntut Gubernur memastikan nasib 43 mahasiswa yang hilang dan mengusut kasus ini dengan tuntas.
ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL
Terpopuler
Jadi Mualaf, Wanita Bertato Dilamar Pendukung ISIS
Masuki Pekan Kedua, Demonstrasi Hong Kong Ricuh
Jurnalis AS Korban Ebola Dirawat di Nebraska