TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak cara untuk membantu orang. Nadia Mulya, model dan presenter televisi, melakukannya dengan berlari. Untuk mengumpulkan dana untuk korban meletusnya Gunung Rokatenda di Nusa Tenggara Timur, dia membuat tantangan. Nadia dan teman-temannya—penyiar radio Harsya Subandrio, model Aline Adita, Susan Bachtiar, dan Melanie Putria—akan berlari 10 kilometer dalam Bali Marathon, jika ada yang mau menyumbang.
Sayang, Melanie gagal berangkat karena tifus. Nadia, 34 tahun, juga hampir batal, karena adiknya, Benny Mulya, meninggal oleh leukimia, sepekan sebelum perlombaan pada pertengahan bulan lalu itu digelar. "Tapi, karena sudah direncanakan, saya tetap harus berlari. Orang tua saya juga mendukung," kata sulung dari dua bersaudara ini, pekan lalu.
Sempat tertatih-tatih di beberapa kilometer terakhir karena jalan yang menanjak, Nadia mampu menyelesaikan perlombaan itu. Menjelang garis akhir, pembawa acara mengumumkan bahwa Nadia berlari untuk mengenang almarhum adiknya. "Saat itulah saya tidak bisa menahan air mata. Saya menangis tapi justru lebih semangat," kata dia. Kelar berlari, dia mengejar pesawat ke Jakarta untuk menghadiri peringatan tujuh hari kepergian saudaranya.
Berkat tekadnya dan teman-temannya itu, kini mereka sudah mengumpulkan lebih dari Rp 135 juta. "Donasi lewat situs Indokasih.com bahkan masih terus mengalir," ujar dia. Dana itu akan disalurkan lewat Rumah Pandai yang digagas oleh perancang busana Kanaya Tabitha. (baca juga: Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning)
QARIS T.
Berita terpopuler:
Eva: Curhat SBY Hanya Cari Kambing Hitam
Lawan Kubu Prabowo, Mega-Jokowi Bisa Kalah 5-0
Dipojokkan, Idha Endri Bikin Surat untuk Media
Ayah Bakar Anak Kandung di Bandung
Pansel Calon Pemimpin KPK Diminta Transparan
Siapkan Pembelaan, Idha Endri: Saya Belum Tamat