TEMPO.CO, Jakarta - Pada era globalisasi saat ini, masyarakat khususnya anak sekolah malas bergerak. Anak remaja merupakan pengguna gadget dan Internet terbanyak di dunia.
Hal ini menyebabkan komunikasi di antara sesama remaja kebanyakan menggunakan media sosial 91 persen, pesan Facebook 75 persen, dan hanya 35 persen tatap muka. Selain itu, kurang bergerak disertai pola makan berlebih membuat masalah kegemukan dan penyakit tidak menular, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan kanker.
"Kami melakukan pembudayaan aktivitas fisik remaja bagi sepuluh ribu peserta didik di sepuluh SMP dan sepuluh SMA di lima wilayah DKI Jakarta," kata dr Indrarti Soekotjo, SpKO, Ketua Bidang Edukasi Publik Program Indonesia SeGar, pada 3 Oktober 2014 di SMP 11, Jakarta Selatan.
Menurut Indrarti, mereka mengawali kegiatan ini dengan pelatihan tentang gaya hidup aktif bagi anak-anak usia sekolah khusus kepada guru dan kepala sekolah. "Untuk membekali mereka bagaimana mengaktivasi berbagai aktivitas fisik di sekolah dan membangun pemahaman pentingnya aktivitas fisik melalui program komunikasi, informasi, dan edukasi di sekolah," katanya. (Baca: Sendi Sehat? Ini Rahasianya)
Indrarti mengatakan masyarakat kita cenderung belum memahami bahaya dari gaya hidup tidak aktif atau sedentary ini. Padahal, secara klinis, kondisi ini akan berpengaruh pada meningkatnya risiko kesehatan. "WHO dalam terbitan Global Health Risk Mortality and Burden of Deases Attributable fot Selected Major Risk menunjukkan bahwa kurang latihan fisik berada pada peringkat empat teratas penyebab kematian setelah hipertensi, diabetes, dan merokok.
Menurut Riset Kesehatan Dasar pada 2013, hampir separuh dari proporsi penduduk Indonesia kelompok usia di atas 10 tahun (42 persen) masih tergolong memiliki perilaku sedentary (kurang beraktivitas fisik). Sebagian besar terjadi di wilayah Pulau Jawa. "Penduduk DKI Jakarta saja lebih dari 44 persen berada dalam kategori hidup dengan aktivitas fisik yang kurang," kata Indrarti. (Baca: Agar Bugar, Sempatkan Olahraga 10 Menit Sehari)
Indonesia SeGar didesain sebagai sebuah gerakan holistik mencakup tiga pilar, yakni Exercise is Medicine yang bekerja sama dengan PDSKO (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga), Edukasi Publik yang difokuskan untuk meningkatkan kesadaran sekolah (siswa, guru, dan orang tua) melalui pelatihan dan edukasi, serta Gerakan Publik yang mengajak masyarakat luas aktif pada kegiatan fisik di luar (outdoor gym). Setidaknya saat ini di Jakarta telah dibangun taman-taman, seperti Taman Tebet, Taman Langsat, Taman Buni, Taman Amir Hamzah, dan Taman Gandaria Tengah.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Begini Penggunaan Silikon yang Benar
Kenali Mental Si Kaya dan Si Miskin Sejak Lahir
Anak Anda Mirip Mantan Pacar? Ini Penyebabnya
Ini Penyebab Unik Berat Badan Anda Bertambah