Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Live dari AS: Kata Twitter Soal Trending Topic SBY  

image-gnews
Warga Indonesia di Paris memegang foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta poster bertuliskan #ShameOnYouSBY saat aksi Happening Art bertajuk TABUR BUNGA DI PUSARA DEMOKRASI, di stasiun metro La Muette di arrondisement, 1 Oktober 2014. Foto: Julien Huynh
Warga Indonesia di Paris memegang foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta poster bertuliskan #ShameOnYouSBY saat aksi Happening Art bertajuk TABUR BUNGA DI PUSARA DEMOKRASI, di stasiun metro La Muette di arrondisement, 1 Oktober 2014. Foto: Julien Huynh
Iklan

TEMPO.CO, San Fransisco - Kantor pusat Twitter tidak pernah menerima permintaan dari pemerintah Indonesia untuk menghapus tagar #ShameonYouSBY dari daftar trending topics pada akhir September lalu. "Jawabannya tegas: tidak," kata Adam Sharp, Senior Manager Government, News, and Social Innovation Twitter, di kantor pusat perusahaan itu, Senin siang, 6 Oktober 2014, waktu San Fransisco atau Selasa pagi WIB.

Menurut Sharp, satu isu tertentu masuk trending topics di Twitter bukan berdasarkan jumlah cuitannya, melainkan pada lonjakan yang terjadi. "Suatu topik yang dibicarakan dengan tiba-tiba akan masuk trending topics," katanya, sambil jarinya membuat gerakan membentuk kurva yang menanjak.

Tagar #ShameOnYouSBY bertengger di trending topics Twitter pada 24-28 September, segera setelah Partai Demokrat dianggap bertanggung jawab atas kekalahan fraksi-fraksi pendukung pemilihan kepala daerah langsung pada voting di Dewan Perwakilan Rakyat. Waktu itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sedang melawat ke Amerika Serikat. Tiba-tiba, topik itu hilang dan segera saja para aktivis di media sosial menuduh ada intervensi pemerintah. (Baca: Tagar #WelcomeMrLiar Beredar, Ini Kata Istana)

Twitter telah memberikan penjelasan melalui rilis yang dikirimkan ke berbagai media, segera setelah muncul tuduhan itu. Namun, penjelasan Adam Sharp ini merupakan yang pertama diberikan secara langsung kepada media dari Indonesia.

Sharp, yang bergabung dengan Twitter sejak 2010, mengatakan setiap enam bulan penyedia situs micro-blogging ini meninjau aneka permintaan yang masuk dari pemerintah berbagai negara. Mereka umumnya meminta isi suatu akun dihapus--bukan dihilangkan dari trending topics. Twitter akan melihat apakah suatu materi yang dilaporkan benar-benar melanggar aturan hukum suatu negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika konten yang dilaporkan melanggar hukum, kata Sharp, Twitter akan segera menghapusnya. Begitu juga sebaliknya. Hasil peninjauan itu, baik dipenuhi atau tidak, akan dipublikasikan secara berkala setiap setengah tahun sekali. "Bagaimanapun, setiap pengguna Twitter harus menghormati hukum yang berlaku," kata dia. (Baca juga: Netizen Ingin #ShameOnYouSBY Bertahan Seminggu)

Sharp merupakan hasil rekrutan pertama Twiter--yang berdiri sejak 2006--di Washington. Mantan jurnalis NBC ini pernah bekerja sebagai direktur komunikasi Senator Mary L. Landrieu dari Partai Demokrat. Kepada beberapa wartawan Indonesia, termasuk Tempo, ia mengakui Twitter berperan besar dalam demokratisasi di berbagai negara. Tapi, kata dia, media sosial ini hanya sarana. "Twitter seperti mikrofon, ini analogi yang paling tepat," kata dia. "Semua orang bisa menggunakannya untuk keperluan apa pun."

BUDI SETYARSO (San Fransisco)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

3 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru


Cara Melihat Password Twitter atau X Secara Mudah

31 hari lalu

Berikut cara melihat password Twitter atau X karena lupa dan cara mengubahnya secara mudah. Bisa melalui email atau SMS. Foto: Canva
Cara Melihat Password Twitter atau X Secara Mudah

Berikut cara melihat password Twitter atau X karena lupa dan cara mengubahnya secara mudah. Bisa melalui email atau SMS.


Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

31 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.


Cara Lihat Email dan Password Twitter yang Mudah Tanpa Ribet

32 hari lalu

Ada beberapa cara lihat email dan password Twitter. Salah satunya adalah menggunakan fitur
Cara Lihat Email dan Password Twitter yang Mudah Tanpa Ribet

Ada beberapa cara lihat email dan password Twitter. Salah satunya adalah menggunakan fitur "Lupa Kata Sandi". Berikut ini beberapa cara lainnya.


Uang Pesangon Tak Dibayar, Mantan Pejabat Eksekutif Twitter Gugat Elon Musk

45 hari lalu

Elon Musk telah memberhentikan Chief Executive Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde. Musk menuduh mereka menyesatkan dirinya dan investor Twitter atas jumlah akun palsu di platform media sosial itu. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Uang Pesangon Tak Dibayar, Mantan Pejabat Eksekutif Twitter Gugat Elon Musk

Sejumlah mantan pejabat level eksekutif di Twitter melayangkan gugatan ke Elon Musk karena belum juga membayar uang pesangon setelah dipecat Musk


Korban Bullying Binus School Serpong Foto Pegang Botol Miras di RS, Ini Penjelasan Orang Tua

47 hari lalu

Ibu korban bullying saat berbincang dengan kuasa hukum dan mitra UPTD PPA Kota Tangerang Selatan, Sabtu 2 Maret 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Korban Bullying Binus School Serpong Foto Pegang Botol Miras di RS, Ini Penjelasan Orang Tua

Ibu korban bullying geng pelajar Binus School Serpong, W, buka suara soal viral foto buah hatinya memegang diduga botol miras saat di rumah sakit


Kominfo Bakal Panggil Perwakilan Media Sosial X, Tangani Iklan Judi Online

48 hari lalu

Kominfo Bakal Panggil Perwakilan Media Sosial X, Tangani Iklan Judi Online

Kominfo merespon keluhan warganet yang geram dengan maraknya promosi judi online di platform media sosial X, dulu Twitter.


Pemerintah akan Jemput Paksa Twitter karena Iklan Judi Online?

48 hari lalu

Logo X terlihat di bagian atas kantor pusat platform X, dahulu Twitter, di pusat kota San Francisco, California, AS. REUTERS/Carlos Barria
Pemerintah akan Jemput Paksa Twitter karena Iklan Judi Online?

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengagendakan memanggil Twitter karena adanya iklan judi online.


Korban Bullying Binus Serpong Minta Perlindungan LPSK atas Isu Liar di Twitter

56 hari lalu

Suasana di kawasan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita perundungan siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Selain itu siswa yang menyaksikan kejadian perundungan tanpa memberikan pertolongan akan dikenakan sanksi disiplin keras. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korban Bullying Binus Serpong Minta Perlindungan LPSK atas Isu Liar di Twitter

Beredar di Twitter isu anak korban bullying di Binus School Serpong diduga pernah melakukan pelecehan


Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

12 Februari 2024

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.