TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman mengatakan 132 anggota DPD solid mengusung satu nama dalam pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Menurut dia, dalam rapat gabungan pada Senin malam, semua anggota menyepakati DPD akan mengerucutkan sembilan nama menjadi satu nama. "Setiap tahapan harus dihormati. Bukan berarti sidang paripurna bisa mementahkan semua yang ada dalam rapat gabungan," kata Irman di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 7 Oktober 2014. (Baca: Terima PPP, Koalisi Jokowi Siapkan Kursi Wakil MPR)
Menurut Irman, DPD tadi malam telah memutuskan memilih satu nama, yakni Oesman Sapta Odang sebagai representasi DPD dalam pimpinan MPR. Dalam versi DPD, kata Irman, satu nama yang diajukan itulah yang dimasukkan dalam lima unsur pimpinan MPR seperti amanat Undang-Undang MD3, meski ada dua paket dari dua kubu yang berbeda. "Kami menawarkan musyawarah mufakat, dua wakil dari koalisi Jokowi dan dua wakil dari koalisi Prabowo. Mari kita kawal Koalisi Merah Putih menuju Indonesia yang hebat," ujarnya. (Baca: Lawan Kubu Prabowo, Mega-Jokowi Bisa Kalah 5-0)
Sesuai jadwal, Selasa ini MPR menggelar sidang paripurna pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Kedua kubu, baik koalisi bekas calon presiden Prabowo Subianto maupun kubu presiden terpilih Joko Widodo, menggandeng Dewan Perwakilan Daerah. Pimpinan MPR sementara, Maimanah Umar, menskors sidang paripurna hingga 13.30 WIB untuk istirahat dan melakukan rapat gabungan kembali di ruangan lain di dalam kompleks parlemen. (Baca:Rupiah Jeblok bila Koalisi Prabowo Kuasai MPR dan Pemilihan Pimpinan MPR Ditunda Besok)
Menurut Irman, sidang paripurna hari ini diskors sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Selain itu, rapat gabungan akan kembali memperjelas isi rapat gabungan karena mungkin tim fraksi dalam rapat gabungan Senin malam belum menyampaikan kepada anggotanya isi kesepakatan rapat Senin malam. "Setelah dijelaskan, mudah-mudahan bisa lebih gamblang dan sidang paripurna bisa lebih mulus," ujarnya. (Baca: Koalisi Jokowi Pesimis Paket Pimpinan MPR Diterima dan DPD Pilih Oesman Sapta sebagai Pimpinan MPR)
Irman menampik kemungkinan ada nama lain dari DPD yang dicalonkan oleh salah satu kubu sebagai paket pimpinan MPR selain Oesman Sapta. "Tidak mungkin karena kami sudah sepakat sembilan nama yang maju kemarin itu menandatangani pakta integritas untuk tidak mencalonkan diri menjadi pimpinan MPR. Jadi, kalau nanti jika ada nama di luar itu akan ada sanksi dari Badan Kehormatan DPD," katanya. (Baca: MK Tunda Sidangkan Pasal Pemilihan Ketua MPR dan Cara Gerindra, Demokrat, dan PPP Bagi Kursi di DPR dan MPR)
Oesman Sapta mengakui keputusan DPD soal nama pimpinan MPR sudah bulat. Berdasarkan rapat kelompok, sampai rapat internal DPD tadi malam, hanya ada satu nama. Dalam aturan Tata Tertib MPR setiap fraksi hanya boleh mengusulkan satu orang. Sedangkan DPD mewakili satu fraksi dan hanya satu orang. "Jangan sampai nanti ketika ada dua orang yang berbeda dari DPD dan salah satunya terpilih, jadi tidak sah. Jangan memecah DPD yang sudah bulat. Jangan mengecohkan supaya DPD nanti tidak sah," ujarnya. (Baca: Gerindra Kritik Oesman Sapta Odang, Calon Ketua MPR
RIDHO JUN PRASETYO
Berita Terpopuler
Unjuk Rasa Berakhir Ricuh, FPI Salahkan Ahok
Koalisi Prabowo Diklaim Dukung Perpu Pilkada
Ini Profil Nurhayati Calon Ketua MPR dari Demokrat