TEMPO.CO, Surabaya - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan demonstrasi besar-besaran alat utama sistem pertahanan dalam HUT TNI ke-69 di Surabaya, Selasa, 7 Oktober 2014, bukanlah pamer kekuatan kepada negara tetangga. Defile, parade, dan demonstrasi ditujukan kepada rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia bahwa TNI mampu menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah.
"Kalau tadi disaksikan demonstrasi, show of force, itu bukan kami tujukan kepada dunia,” kata SBY dalam ramah-tamah dengan para undangan seusai upacara HUT TNI di Dermaga Madura, Markas Komando Armada RI Wilayah Timur di Surabaya, Selasa, 7 Oktober 2014. (Baca: HUT TNI Lancar, Moeldoko Beri Hadiah Rp 50 Juta)
Sejumlah undangan memang berasal dari negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Papua Nugini, Selandia Baru, dan Filipina. Ikut dalam ramah-tamah adalah Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao. “Tidak ada niatan kami untuk melakukan agresi ataupun berlomba di bidang persenjataan,” SBY menambahkan. (Baca: Jelang Lengser, SBY Beri Wejangan untuk TNI)
Upacara HUT TNI mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia sebagai upacara paling akbar. SBY, terlebih Panglima TNI Jenderal Moeldoko, tampak sangat puas dengan upacara dan pergelaran senjata dalam rangkaian acara itu. Defile, di antaranya, terdiri dari sailing pass 28 kapal perang disertai kemampuannya menembak dan juga bermanuver. (Baca: Pekerja Pelabuhan dan Warga Berbaur Tonton HUT TNI)
Tiga di antara peserta sailing pass ini adalah tiga armada kapal perang terbaru yang baru tiba dari pabrikannya di Inggris awal September lalu, yakni jenis kapal multirole fregat dengan kemampuan senjata anti-kapal selam dan tempur di permukaan. Melintasnya tiga kapal ini disertai kemampuan prajurit TNI melakukan touch and go dengan helikopter dari atas geladak kapal. (Baca: Enam Sukhoi Beri Salam Kehormatan ke Presiden SBY)
Sebanyak 13 tank jenis Leopard yang baru dibeli dari Jerman juga unjuk diri. Ketiga belas tank itu adalah bagian dari 103 unit yang akan didatangkan nanti untuk memperkuat TNI Angkatan Darat. Jenis tank ini disebutkan oleh seorang personelnya lebih mumpuni ketimbang jenis Scorpion, yang selama ini jadi andalan dari segi persenjataan dan daya jelajah. “Daya tekan jejaknya juga lebih aman ketika melintas di jalan raya ketimbang truk tronton,” katanya. (Baca: Tim Jupiter dan 7 Atraksi Mendebarkan Itu)
TNI Angkatan Darat juga rencananya mendapat tambahan kekuatan dua unit helikopter Apache AH 64. Keduanya, sekalipun belum diserahterimakan, sudah bergabung dalam demonstrasi. Apache bikinan Amerika ini terbang, di antaranya, bersama formasi 45 jet tempur yang terdiri dari Sukhoi, Hawk, F-5 Tiger, dan F-16.
Hadir pula dalam defile adalah KRI Nanggala, satu dari dua kapal selam yang dimiliki TNI saat ini. Pemerintah berencana menambah armada kapal selam sebanyak tiga unit lagi.
Selain alutsista, ada pula demonstrasi kemampuan bela diri anggota TNI, terjun payung terbesar yang melibatkan 15 pesawat Hercules, dan aksi akrobatik udara tim Jupiter. Para undangan berkali-kali dibuat terkagum-kagum oleh jumlah maupun kemampuan alutsista yang ditunjukkan.
ZACHARIAS WURAGIL
Berita Terpopuler:
Lawan Kubu Prabowo, Mega-Jokowi Bisa Kalah 5-0
Ada Udang di Balik Perpu SBY dan Koalisi Prabowo
Terima PPP, Koalisi Jokowi Siapkan Kursi Wakil MPR
Heboh Ketua MPR, Kubu Prabowo Ngotot Minta Voting
Curhat SBY di Twitter, Babak Akhir SBY-Mega