TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat pendidikan, Arief Rachman, menyatakan tak heran bila buku semester II kurikulum 2013 tahun ajaran 2014-2015 akan sampai terlambat di tangan sekolah, seperti yang sudah terjadi pada buku kurikulum 2013 semester I. Untuk mengantisipasinya, ia mengimbau agar para guru dan pengurus sekolah lebih kreatif. "Jangan hanya menunggu," katanya saat dihubungi, Senin, 6 Oktober 2014.
Menurut Arief, banyak cara yang bisa dilakukan bila buku-buku dengan kurikulum baru itu belum sampai ke tangan murid atau guru. Ia mengingatkan para guru bisa mengunduh lalu memfotokopi materi hasil unduhan itu. "Lalu membagikannya kepada para murid," katanya.
Apabila alat untuk mengunduh tidak ada, ia pun menyarankan untuk menggunakan komputer pemerintah. Selain itu, bila tidak ada cara lain untuk mengunduh, ia menganjurkan agar para guru menggunakan buku pelajaran kurikulum lama, tapi tetap menggunakan unsur kurikulum 2013. (Baca: Distribusi Buku Telat, Orang Tua Beli Buku Sendiri)
"Seperti pelajaran itu digabungkan dengan agama untuk urusan budi pekerti, lalu menggabungkan pelajaran biologi, kimia, dan fisika, bekerja pun tidak sendiri-sendiri, melainkan bersama satu tim, serta mengedepankan keterampilan," kata Arief. Ia sangat tidak menyarankan para guru hanya menunggu buku baru itu datang. "Jangan suka mengeluh, harus segera ambil inisiatif."
Ia juga mengingatkan bahwa ada atau tidak ada buku dengan kurikulum terbaru, anak-anak didik tidak boleh sampai tidak mendapatkan ilmu pengetahuan. "Kartini saja mengajarkan tidak menggunakan buku panduan, dan dikerjakan di bawah pohon lagi, bukan di kelas," katanya.
Sebelumnya, ada beberapa buku kurikulum 2013 semester II tahun ajaran 2014/2015 yang kemungkinan akan terlambat kembali sampai di tangan siswa. Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Ikak Gayuh Patriastomo, memprediksi akan ada buku yang baru sampai di tangan para murid pada Januari atau Februari 2015 karena urusan percetakan. "Mencetak buku-buku itu tidak bisa dilakukan sekaligus, namun harus bertahap," katanya. (Baca: Kurikulum 2013 Ditolak, Menteri Nuh Malah Bangga)
MITRA TARIGAN
Berita Lain
Eva: Curhat SBY Hanya Cari Kambing Hitam
Jadi Mualaf, Wanita Bertato Dilamar Pendukung ISIS
Lawan Kubu Prabowo, Mega-Jokowi Bisa Kalah 5-0