TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Eko Prasojo mengatakan pelayanan terpadu satu pintu menjadi salah satu kunci efisiensi birokrasi. Pola pelayanan ini menjadi daya tarik bagi investor.
"Pelayanan terpadu satu pintu menunjukkan keseriusan untuk membenahi pelayanan satu pintu, supaya tidak punya banyak daun jendela," katanya dalam acara Investment Award 2014 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 7 Oktober 2014.
Birokrasi di Indonesia, menurut Eko, masuk kategori tidak efisien. "One stop service bisa merampingkan, menyederhanakan berbagai pembiayaan dan persyaratan," ujarnya. Imbasnya adalah kinerja dan pelayanan menjadi efisien dan efektif. Inilah yang diyakini dapat memancing kehadiran investor baru. (Lihat: Tip bagi Jokowi untuk Benahi Birokrasi)
Eko menyoroti tumpang-tindihnya sejumlah kementerian yang membuat pelayanan tidak efektif. Jika hal ini bisa ditekan, dampak positif yang bisa didapat adalah pengurangan belanja pegawai dan biaya administrasi. Eko mengatakan Indonesia berpeluang menjadi negara maju, sebab memiliki faktor yang menopang negara maju, yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, birokrasi yang kuat, dan nilai kebangsaan.
Namun, keempat faktor itu, Eko menilai, belum digarap dengan optimal. Sumber daya alam masih banyak diekspor dalam bentuk mentah. Adapun sumber daya manusia yang berkualitas belum banyak. Sedangkan birokrasi masih rumit. (Baca: BI: Emerging Market Lanjutkan Reformasi Ekonomi)
AISHA SHAIDRA
Berita penting lain:
Ebola Mulai Serang Eropa
PDIP Tak Ingin Pemilihan Ketua MPR lewat Voting
Hanya Luka Ringan, Courtois Bisa Perkuat Belgia
PDIP Ungkap Fakta Gagalnya Pertemuan SBY-Mega
Pesawat Tanpa Awak Beraksi di HUT TNI