Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mumi Janin Hasil Aborsi Ditemukan di Italia  

image-gnews
Museo de las Momias  Guanajuato, Mexico. Museum ini menyimpan lebih dari 100 mumi mengerikan yang tewas antara 1865-1989. Mexplora.com
Museo de las Momias Guanajuato, Mexico. Museum ini menyimpan lebih dari 100 mumi mengerikan yang tewas antara 1865-1989. Mexplora.com
Iklan

TEMPO.CO, Chieti - Para peneliti dari Italia menemukan mumi janin dari abad ke-19 yang diduga kuat merupakan korban aborsi. Prosedur pembedahan kuno tampaknya dilakukan saat janin masih di dalam rahim ibunya.

Tim peneliti menemukan mumi tersebut setelah gempa berkekuatan 6,3 skala Richter meluluhlantakkan banyak bangunan di L’Aquila. Gempa juga menghancurkan Gereja Evangelis St. Yohanes yang cukup bersejarah di Desa Casentino. (Baca juga: Dalam Sehari, Mumi di Cina Menghitam)

Sebagian lantai gereja yang hancur memperlihatkan ruangan bawah tanah. "Kami menemukan mumi janin dan beberapa kerangka dari tahun 1840," ujar Ruggero D’Anastasio dari Museum Universitas Chieti, Italia, seperti dikutip Livescience, Selasa, 7 Oktober 2014.

Saat memeriksa mumi janin menggunakan radiograf, para peneliti melihat kerangka janin tak saling berartikulasi. Artinya, lokasi beberapa tulang tak sesuai dengan posisi aslinya.

Karena karakteristik tersebut, para peneliti tak dapat menentukan jenis kelamin mumi dari morfologi tulang panggul dan rahang. Yang dapat diperkirakan hanya umurnya. "Sekitar 29 minggu," kata D’Anastasio.

Hasil pemeriksaan kerangka menunjukkan mumi janin itu telah mengalami operasi. Tengkoraknya telah dibedah di beberapa tempat. Tengkorak tersebut juga sudah tak lagi menyatu dengan tulang belakang. Adapun lengannya telah terpisah dari sendi. "Semua karakteristik tersebut mirip ciri-ciri embriotomi, atau aborsi, proses mengeluarkan janin dari rahim," ucap D’Anastasio.

Ia mengatakan embriotomi sudah ada sejak zaman kuno. Prosedur ini dilakukan di Alexandria dan kemudian dilanjutkan di Roma selama abad pertama dan kedua. Dokter biasanya melalukan proses ini ketika seorang ibu terancam nyawanya karena komplikasi persalinan. Aborsi juga dilakukan ketika janin sudah dianggap mati di dalam rahim. (Baca juga: Rekonstruksi Mumi Pemilik Rambut Rumit)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sisa-sisa mumi janin ini pun akhirnya disusun kembali untuk mencocokkan bentuk anatominya. Fragmen tengkorak ditempatkan lagi di bagian atas kepala mumi. Penyusunan ini dilakukan dengan sangat hati-hati.

Penemuan mumi janin ini dimuat dalam artikel yang diterbitkan di jurnal International Journal of Osteoarcahelogy edisi Agustus lalu. Selain mumi janin dan kerangka manusia, para peneliti juga menemukan artefak pribadi yang masih menempel pada tubuh mumi. Antara lain rosario, sepatu, pakaian, cincin, serta kain kafan yang digunakan untuk membungkus kerangka.

AMRI MAHBUB

Berita Lain:
Lawan Kubu Prabowo, Mega-Jokowi Bisa Kalah 5-0
Ada Udang di Balik Perpu SBY dan Koalisi Prabowo
Dari Harvard, Karen Mau Bantu Jokowi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

4 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

23 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

24 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

28 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

28 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

29 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

46 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.