TEMPO.CO, Manchester - Pemain bintang Manchester United, Roy Keane, sedang duduk di toilet ketika telepon selulernya berdering pada 2005 lalu. Di layar telepon muncul nama Emilio Butragueno, Direktur Olahraga Real Madrid.
"Dengar Roy, kami akan sangat senang jika kamu bergabung bersama kami. Manajemen klub juga telah menyetujui rencana ini," kata Butragueno di bibir telepon.
Alih-alih menerima tawaran tersebut, Roy Keane justru pindah ke Celtic. Tak ada yang tahu alasan persis kenapa ia menolak tawaran Real Madrid sampai sembilan tahun kemudian.
Lewat buku terbarunya yang berjudul Roy Keane: The Second Half, Keane menulis dirinya tak bisa menerima pinangan Madrid karena ketakutannya akan ketidakpastian. "Saya mengatakan pada diri saya, pergilah ke Spanyol. Namun saya justru takut akan ketidakpastian yang akan saya jalani di sana," tulis Keane.
Keane sedikit menyesali keputusan tersebut. Sebab, menjadi pemain Real Madrid seharusnya menjadi tantangan terbesarnya setelah 12 tahun membela Manchester United. "Saya harusnya lebih menghargai tawaran itu karena saya bisa bermain satu atau satu tahun setengah di sana," katanya.
Selain ketidakpastian, alasan lain Keane mengabaikan tawaran Madrid adalah kondisi fisiknya yang mulai drop. Saat itu usianya sudah 34 tahun.
Di Celtic, Keane pun hanya bertahan selama enam bulan. Dia tampil 13 kali dan hanya mencetak satu gol. Setelah itu, mengikuti saran tim dokternya, ia memutuskan pensiun.
DAILY MAIL | DWI AGUSTIAR
Baca Juga:
Hanya Luka Ringan, Courtois Bisa Perkuat Belgia
Bela Spanyol, Diego Costa Abaikan Saran Mourinho
Gol Falcao dan Nasihat Van Gaal
Protes Wasit, Pelatih AS Roma Didenda