Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

73 Persen Anak di Bandung Diajari Kendarai Sepeda Motor

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Dua anak sekolah menaiki sepeda motor menuju sekolah di daerah kota tua New Delhi, India, 22 September 2014. Old Delhi meski sangat ramai dan bobrok masih berfungsi sebagai jantung simbolis dari kota. (AP/Bernat Armangue)
Dua anak sekolah menaiki sepeda motor menuju sekolah di daerah kota tua New Delhi, India, 22 September 2014. Old Delhi meski sangat ramai dan bobrok masih berfungsi sebagai jantung simbolis dari kota. (AP/Bernat Armangue)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah survei terbaru dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menunjukkan, 4 dari 10 anak di Bandung yang menjadi responden mengaku bisa mengendarai sepeda motor. Sebanyak 73 persen anak mengatakan orang tua yang mengajari mereka cara mengendarai sepeda motor. "Rata-rata sudah diajari naik motor sejak usia 11 tahun atau kelas VI sekolah dasar," kata koordinator peneliti lembaga tersebut, Abdillah Ahsan di Bandung, Rabu, 8 Oktober 2014.

Survei  selama tiga pekan pada Juni 2014 itu melibatkan 480 responden. Mereka siswa kelas IV dan V sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah, serta pelajar kelas VII dan IX sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah di Kota dan Kabupaten Bandung. Saat pergi ke sekolah, 58 persen anak mengaku berjalan kaki, 12 persen naik angkutan kota, dan 22 persen naik sepeda motor. Sisanya naik sepeda, ojek, atau diantar dengan mobil oleh orang tua.

Sebanyak 11 persen responden anak yang mengendarai sepeda motor itu mengaku pernah ditilang polisi. Semua responden anak itu tidak mempunyai surat izin mengemudi. "Sepeda motor dianggap seperti mainan," ujar Abdilah.

Survei juga mencatat, sepertiga dari total anak-anak pengendara sepeda motor tersebut pernah mengalami kecelakaan, hingga 16 anak harus dirawat di rumah sakit.

Alasan yang dikemukakan anak-anak soal bersepeda motor itu beragam. Misalnya, menggantikan orang tua mengantar sang adik bersekolah dan anak lain yang sebaya juga sudah bersepeda motor. "Kami merekomendasikan, di antaranya, agar orang tua menurunkan motivasi anak bersepeda motor ke sekolah," ujar Abdillah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aktivis dari lembaga swadaya masyarakat Save the Children, Brian Sri Prahastuti, meminta semua pihak mencegah anak-anak bersepeda motor. Dia meminta orang tua ataupun guru mendorong anak berjalan kaki atau bersepeda ke sekolah. Psikolog Ifa Hanifa Misbach juga menyatakan solusi sederhana atas masalah ini adalah mengubah pemikiran dan gaya hidup anak dengan bersepeda. "Anak belum cukup matang untuk membawa kendaraan, bisa berbahaya. Kunci masalah ini di orang tua," ujarnya.

ANWAR SISWADI

Terpopuler:

Zulkifli Hasan, Ketua MPR Periode 2014-2019
Zulkifli Ketua MPR, Ada Teriakan: Terima Kasih PPP
Koalisi Prabowo Siap Ajukan Veto untuk 100 Posisi 
Tiga Taktik Koalisi Prabowo Rebut Pimpinan MPR
Calon Bos KPK Ini Ingin Tembus TNI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

1 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

17 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

25 hari lalu

Penanganan kasus pengeroyokan di SMP Negeri 13 Terititip, Balikpapan Timur. Instagram/PolsekBppntimur
Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya


Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

28 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.


Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

28 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong


KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

37 hari lalu

KPAI dan UPTD PPA Kota Tangerang Selatan mendatangi Polres Tangsel dalam kasus bullying di SMA Binus Serpong, Selasa 20 Februari 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.


FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

37 hari lalu

Binus School Serpong. serpong.binus.sch.id
FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.


Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

37 hari lalu

Mobil yang dinaiki Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tiba di Binus School Serpong pasca viralnya berita perundungan siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Perundungan ini menyebabkan korbannya dirawat di rumah sakit. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.


Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

54 hari lalu

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.


Lansia Bergelar Magister Manajemen Ditangkap karena Pencabulan Anak, Alasan karena Sayang

58 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly dan jajaran menunjukkan barang bukti kasus pencabulan oleh lansia terhadap tiga anak di bawah umur di Matraman. Polisi kini menahan tersangka di Polres Jakarta Timur, Selasa, 30 Januari 2024. Tempo/Novali Panji
Lansia Bergelar Magister Manajemen Ditangkap karena Pencabulan Anak, Alasan karena Sayang

Tersangka pencabulan anak di Matraman disebut memiliki ketertarikan terhadap anak-anak meski tidak menikah.