TEMPO.CO, Surabaya - Penasihat kesejahteraan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Dato Sri Tahir, mengatakan akan membangun seribu unit rumah untuk tentara. Bos Mayapda Grup ini membangun 500 rumah untuk TNI Angkatan Darat, 250 untuk Angkatan Laut, dan 250 untuk Angkatan Udara di Jakarta.
"Dana diambil dari tabungan keluarga, Tahir Foundation," kata Tahir kepada Tempo di dermaga Pangkalan Komando Armada Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 7 Oktober 2014. (Baca: Mengenal Tank Leopard, Bintang Baru HUT TNI)
Setelah di Jakarta, Tahir dan timnya akan keliling Indonesia untuk mencari lokasi baru yang cocok untuk dijadikan perumahan TNI. Desain rumah ini dibuat di Cina, dengan sistem knockdown atau terurai. Tahir mengaku sudah menyerahkan contoh model rumah knockdown kepada TNI. "Nanti mereka melihat dan memilih spesifikasinya, apakah akan dibangun berpasangan, sendiri-sendiri, atau berbaris," ujarnya. Rumah model ini butuh waktu pengerjaan tiga bulan. (Baca: HUT TNI Kelar, Pelabuhan Macet Sepekan)
Tahir diangkat sebagai penasihat oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya mengatakan, sebagai pejabat setingkat menteri, Moeldoko berhak menunjuk orang di luar instansinya sebagai penasihat.
Sebagai pejabat negara, tutur Fuad, Panglima tidak boleh pasrah dengan kenyataan bahwa anggaran pengadaan rumah prajurit sangat terbatas. Karena itu, ujar dia, Panglima mencari terobosan dan tak bergantung pada anggaran negara.
Sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia, Tahir diharapkan memberi masukan. Kenyataannya, kata dia, Tahir malah menghimpun dana dari orang sukses untuk membangunkan rumah di seluruh wilayah. "Duit itu untuk membangun rumah dinas, bukan pribadi," ujar Fuad. (Baca: Jaleswari: SBY Belum Berhasil Mereformasi TNI).
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Terpopuler
Gerindra Kritik Oesman Sapta Odang, Calon Ketua MPR
Koalisi Jokowi Sukses Rayu DPD, Siapa Dalangnya? |
Jokowi-JK Dijegal, Pengamat: SBY Keluarkan Dekrit
Diperiksa KPK, Bonaran Ungkap Peran Akbar Tandjung