Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PDIP Serang Balik Hashim Soal Jokowi

Editor

Budi Riza

image-gnews
Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga kader Partai Gerindra, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berbincang dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo (kiri) saat tiba di kantor DPP Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) di Ragunan, Jakarta Selatan (9/4). Ahok dan Hashim menyambangi kantor DPP Gerindra untuk memantau langsung hasil hitung cepat sementara. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga kader Partai Gerindra, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berbincang dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo (kiri) saat tiba di kantor DPP Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) di Ragunan, Jakarta Selatan (9/4). Ahok dan Hashim menyambangi kantor DPP Gerindra untuk memantau langsung hasil hitung cepat sementara. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai pernyataan adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, bahwa harus ada "ongkos politik" yang harus dibayar Joko Widodo merupakan cerminan karakter yang sesungguhnya.

"Cara berpikir Pak Hashim adalah berpikir investasi dan masuk ke politik," kata Hasto ketika dihubungi, Rabu, 8 Oktober 2014. (Baca: Hashim: Koalisi Prabowo Akan Jadi Oposisi Aktif)

Dengan pola pikir seperti investor, menurut Hasto, Hashim menginginkan imbal balik karena telah berjasa mengusung Joko Widodo bersama Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama sebagai pasangan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta pada dua tahun lalu.

"Ini menunjukkan kekuasaan yang sebenarnya. Membelokkan suara rakyat yang mendukung Jokowi demi kepentingan segelintir elite," kata Hasto, yang juga Deputi Tim Transisi bentukan Jokowi itu.

Seperti yang dilansir dari Wall Street Journal yang terbit awal pekan ini, Hashim bersiap untuk membalas tindakan Jokowi yang dinilai melanggar kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya. (Baca: Koalisi Prabowo Siap Ajukan Veto untuk 100 Posisi)

Misalnya, kesepakatan bahwa Jokowi akan memimpin Jakarta sebagai gubernur selama lima tahun. Hashim akan melakukan ini dengan cara menggunakan kewenangan mayoritas koalisi pro-Prabowo di DPR dan MPR, khususnya terkait agenda pemerintahan dan penunjukan pejabat lembaga negara.

Hashim, yang merupakan pengusaha dan pernah menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia ini, memang berperan menyokong kegiatan kampanye Jokowi saat berhasil menjadi Gubernur Jakarta pada 2012.

Menurut Hasto, majunya Jokowi dalam ajang pencalonan presiden merupakan mandat dari rakyat. "Tidak ada urusan pribadi, apalagi pengkhianatan," ujarnya. (Baca; Prabowo Tolak Rekonsiliasi, Jokowi: Tidak Apa-apa)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua DPP Bidang Organisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat menilai pernyataan Hashim ini menunjukkan bentuk kekecewaan. "Ini menunjukkan ketidakikhlasan dan tidak berpikir untuk menjadi negarawan," ujar anggota DPR periode 2014-2019 itu.

Padahal, kata Djarot, Hashim seharusnya berterima kasih. Sebab, dengan majunya Jokowi sebagai presiden, maka Basuki T. Purnama, yang awalnya kader Gerindra, bisa menjadi gubernur.  

"Kalau sekarang Pak Ahok sudah bukan Gerindra lagi, ya Pak Hashim dan Gerindra harus introspeksi diri," ujar Djarot. Baru-baru ini Ahok menyatakan keluar dari Partai Gerindra lantaran merasa tidak sepaham dengan partai berlambang burung garuda itu soal mekanisme pemilihan kepala daerah.

Gerindra bersama Koalisi Merah Putih mendukung pilkada oleh DPRD. Di lain pihak, Ahok lebih setuju pilkada langsung.

LINDA TRIANITA

Baca juga:
Pria Bunuh Diri di Menara BCA, Ini Identitasnya
PPP: PKS Tak Mau Mengalah Soal Wakil Ketua MPR
Incar Kursi Pimpinan MPR, PPP Membelot ke Koalisi Jokowi
PPP: 60 Persen Kaki Kami di Koalisi Jokowi
Zulkifli Hasan, Ketua MPR Periode 2014-2019

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gibran dan Hasto Berbalas Pernyataan Soal Pertemuan Jokowi dan Megawati

3 jam lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) saat memberikan keterangan pers dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Juni 2023. Rakernas yang mengusung tema 'Fakir Miskin dan Anak Terlantar Dipelihara oleh Negara' tersebut itu juga akan membahas pemenangan Pemilu 2024 serta mendengar pengarahan khusus dari Presiden Joko Widodo. TEMPO/M Taufan Rengganis
Gibran dan Hasto Berbalas Pernyataan Soal Pertemuan Jokowi dan Megawati

Hasto menyangsikan kata-kata Gibran setelah beberapa kali merasa dibohongi oleh Wali Kota Solo itu.


Gibran Harap Megawati Beri Izin Jokowi Bertemu

1 hari lalu

Wali Kota Solo sekaligus Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberikan tanggapan soal surat Amicus Curiae yang dilayangkan oleh ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Mahkamah Konstitusi, di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu, 17 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Harap Megawati Beri Izin Jokowi Bertemu

Gibran mengatakan jika Megawati mengizinkan Jokowi bertemu, maka para kader dan warga PDIP akan merasa sangat senang.


Reaksi PAN dan PDIP Soal Peluang PPP Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) menghadiri acara halalbihalal di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat pada Senin, 15 April 2024. Airlangga didampingi sejumlah petinggi Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengikuti agenda tersebut. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Reaksi PAN dan PDIP Soal Peluang PPP Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

PAN berharap PPP mau mengikuti kontrak politik yang telah ditetapkan partai pendukung Prabowo-Gibran.


Kirim Surat Amicus Curiae ke MK, Megawati Menyitir Ucapan RA Kartini

2 hari lalu

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) menunjukkan tulisan tangan Megawati dalam surat Amicus Curiae yang disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri di Gedung II Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (16/4/2024). ANTARA/Nadia Putri Rahmani
Kirim Surat Amicus Curiae ke MK, Megawati Menyitir Ucapan RA Kartini

Megawati mengirimkan surat Amicus Curiae ke MK. Bertuliskan tangan, Mega menyitir perkataan RA Kartini. Begini isinya.


Megawati Kirim Surat Amicus Curiae: Semoga Ketuk Palu MK Bukan Palu Godam

2 hari lalu

Tangkapan layar - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat membuka
Megawati Kirim Surat Amicus Curiae: Semoga Ketuk Palu MK Bukan Palu Godam

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menuliskan surat amicus curiae ke MK. Bertuliskan tangan, Mega menyitir perkataan RA Kartini.


Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) saat memberikan keterangan pers dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Juni 2023. Rakernas yang mengusung tema 'Fakir Miskin dan Anak Terlantar Dipelihara oleh Negara' tersebut itu juga akan membahas pemenangan Pemilu 2024 serta mendengar pengarahan khusus dari Presiden Joko Widodo. TEMPO/M Taufan Rengganis
Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

Relawan Jokowi menilai silaturahmi dengan Megawati penting dan strategis dalam kerangka kebangsaan dan kenegaraan.


Hasto Bantah Ada Perpecahan di Internal PDI Perjuangan

6 hari lalu

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan keterangan usai menghadiri pertemuan dengan koalisi pasangan Ganjar-Mahfud di High End, Menteng, Jakarta, Kamis, 15 Februari 2024. Pertemuan tersebut membahas tentang Pemilu 2024 seperti persoalan dugaan kecurangan dan akan menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU RI. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Hasto Bantah Ada Perpecahan di Internal PDI Perjuangan

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah ada perpecahan di internal partai itu. Ia menepis ada kubu yang ingin dirangkul dan tak dirangkul.


Ganjar dan Mahfud Md Bakal Bertemu Megawati Pekan Depan

6 hari lalu

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjawab kesiapan Megawati jadi saksi di MK saat ditemui media di Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Ganjar dan Mahfud Md Bakal Bertemu Megawati Pekan Depan

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan Ganjar dan Mahfud Md akan bertemu Megawati pada pekan depan. Selain itu Mega juga akan bertemu para ahli.


Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

7 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.


Rosan Roeslani Ungkap Pembicaraannya dengan Megawati

7 hari lalu

Ketua TKN Prabowo-Gibran Rosan Roeslani ditemui di luar Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, usai bertemu dengan Mensesneg Pratikno pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Rosan Roeslani Ungkap Pembicaraannya dengan Megawati

Rosan Roeslani yang sempat bertemu Megawati dua kali saat silaturahmi Idul Fitri mengungkap isi pembicaraannya dengan Ketua Umum PDIP itu.