TEMPO.CO, Jakarta - Berkas tersangka kasus pengadaan fasilitas pembuatan vaksin flu burung di Direktorat Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan pada tahun anggaran 2008-2010, Tunggul P. Sihombing, telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat. Tunggul adalah pejabat pembuat komitmen proyek tersebut.
"Hari ini (berkas) sudah diserahkan kepada jaksa penuntut umum," Kepala Sub-Bagian Operasional Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri Ajun Komisaris Besar Arief Adiharsa di Mabes Polri, Rabu, 8 Oktober 2014.
Berkas tersebut diserahkan, kata Arief, berdasarkan surat yang dikeluarkan Kejaksaan Agung pada 27 Agustus 2014. Isinya, menurut Arief, penyidikan terhadap Tunggul sudah selesai. “Jadi kewajiban kami adalah menyerahkan berkas perkara dan barang bukti,” ucap Arief.
Barang bukti yang diserahkan antara lain peralatan produksi vaksin flu burung di PT Bio Farma Bandung, Universitas Airlangga, gudang Pangkalan Udara Husein Sastranegara, dan gudang di Buah Batu, Bandung. Lalu uang sebesar Rp 224 juta dan US$ 47 ribu.
Arief menyatakan pengusutan kasus ini masih berlanjut. Sejauh ini, penyidik telah memeriksa 44 saksi. Rinciannya, 15 orang dari panitia pengadaan dan panitia penerima barang, 11 anggota tim teknis, dan tiga orang dari PT Anugrah Nusantara—perusahaan yang memenangi tender senilai Rp 718 miliar.
“Berdasarkan perkara ini pula penyidik akan terus mengembangkan pada tersangka lainnya,” ujar Arief. Tak hanya korupsi, penyidik juga mengembangkan kasus ini ke tindak pidana pencucian uang. Sebab, banyak aset milik Tunggul yang berasal dari korupsi. “Penyidik sudah melakukan penyitaan terhadap 136 akte jual-beli tanah.”
PT Anugrah Nusantara adalah perusahaan milik bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Pada Maret 2007, Nazaruddin menjual 30 persen sahamnya di perusahaan ini kepada bekas Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum. Perusahaan lain yang memenangi proyek itu adalah PT Pembangunan Perumahan dan PT Exartech Technology—juga perusahaan Nazaruddin.
SINGGIH SOARES
Terpopuler:
Koalisi Jokowi Sukses Rayu DPD, Siapa Dalangnya?
Zulkifli Hasan, Ketua MPR Periode 2014-2019
Koalisi Prabowo Siap Ajukan Veto untuk 100 Posisi
Pacar Mayang Ternyata Juga Pekerja Seks