TEMPO.CO, Jakarta - Indeks saham di Bursa Jakarta pada perdagangan hari ini kembali merosot tajam. Analis dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan indeks merosot akibat koreksi di bursa Wall Street dan kemenangan kubu Prabowo di pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat. (Baca: Pemilihan Ketua MPR Usai, Saham Langsung Jeblok)
Satrio menuturkan kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi Eropa telah membuat bursa Wall Street mengalami koreksi. Dow Jones Industrial Index merosot tajam 272,52 poin (1,60 persen) ke level 16.719,39 pada Selasa malam, 7 Oktober 2014, waktu Amerika. Sentimen negatif dari bursa Amerika membuat bursa Asia kompak melemah.
Sentimen negatif dari Amerika terjadi beriringan dengan kemenangan Koalisi Merah Putih dalam perebutkan kursi Ketua MPR tadi pagi. "Dua kombinasi mematikan itu akhirnya membuat IHSG kembali merosot tajam," ujar Satrio kepada Tempo, Rabu, 8 Oktober 2014. (Baca: Rebutan Ketua MPR, Investor Tak Acuh)
Dalam satu bulan terakhir, koreksi pada indeks Dow Jones yang ditambah dengan sentimen negatif dari politik dalam negeri setidaknya sudah dua kali memunculkan tekanan jual yang lebih besar daripada pemodal asing. Terhitung selama sejak September, aksi jual asing telah mencapai Rp 7,7 triliun dan membuat IHSG terkoreksi dalam.
Menurut Satrio, pada dua hari terakhir, IHSG sudah kembali ke dalam tren positif jangka pendek di level 5.050-5.100. Pemodal asing yang sudah hampir sebulan terakhir dalam posisi jual kemarin sudah berada di posisi net buy dengan nilai Rp 151,84 miliar. (Baca: Hasil Pemilihan Ketua MPR Bakal Dorong Rupiah)
Menurut Satrio, kombinasi sentimen negatif ini diperkirakan akan membuat IHSG kembali menguji level psikologis 5.000. Jika pemodal asing kembali dalam posisi jual dan level 5.000 gagal bertahan, IHSG bakal memiliki potensi untuk koreksi hingga kisaran 4.750-4.900. Hingga pukul 10.30 WIB, indeks harga saham gabungan telah terjun bebas 51,53 poin (1,03 persen) ke level 4.980,97. Sedangkan investor asing kembali mencatat penjualan bersih Rp 98 miliar.
M. AZHAR
Berita Terpopuler
Gerindra Kritik Oesman Sapta Odang, Calon Ketua MPR
Koalisi Jokowi Sukses Rayu DPD, Siapa Dalangnya? |
Jokowi-JK Dijegal, Pengamat: SBY Keluarkan Dekrit
Diperiksa KPK, Bonaran Ungkap Peran Akbar Tandjung