TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali melemah pada Rabu ini, 8 Oktober 2014. IHSG melemah 74,32 poin (-1,48 persen) pada level 4.958,52 poin.
Praktisi saham, Sabeth Abilawa, menilai pelemahan IHSG karena terpapar gonjang-ganjing politik dalam pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat. "Kepanikan atas kondisi politik," katanya saat dihubungi, Rabu, 8 Oktober 2014.
Kebijakan politik lain yang ditunggu investor adalah pengumuman kabinet oleh presiden terpilih, Joko Widodo. Sampai susunan kabinet diumumkan, menurut Sabeth, indeks cenderung naik sedikit dan turun banyak. "Pergerakannya poco-poco," ujarnya. Beberapa aktivitas yang menolong IHSG dalam beberapa ke depan berasal dari emiten yang akan membagi dividen. (Baca: Rupiah Melemah, Jokowi Kritik DPR)
Analisis berbeda berasal dari analis saham Asia Financial Network, Agus Susanto. Menurut dia, penurunan bursa global yang dibayangi isu Bank Sentral Amerika Serikat menjadi sentimen negatif pada perdagangan hari ini. Selain bursa Amerika Serikat perlambatan ekonomi zona Eropa menjadi sebab lain. "Investor asing kembali melakukan penjulan sebesar Rp 233 miliar turut menekan IHSG," katanya.
Sebanyak 5,27 miliar saham ditransaksikan dengan nilai mencapai Rp 5,32 triliun dan dalam setiap lebih dari 3 saham yang terkoreksi terdapat 1 saham yang menguat. Secara sektoral, kata Agus, pelemahan hari ini ditekan oleh sektor perdagangan dan industri dasar dengan sepuluh indeks sektoral melemah.
Beberapa saham yang membuat IHSG tertekan berdasarkan rata-rata tertimbang, di antaranya saham Bank BRI (BBRI) terkoreksi 3,58 persen ditutup pada harga Rp 10.100, saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM) terkoreksi 2,10 persen ditutup pada level Rp 2.800. (Lihat: Kisruh Politik Tak Pengaruhi Investasi)
Saham bluechip lain adalah Astra Internasional (ASII) terkoreksi 1,47 persen ditutup pada level Rp 6.700, Bank Mandiri (BMRI) turun 2,56 persen pada level Rp 9.500, dan Semen Indonesia (SMGR) juga ikut melemah 4,22 persen pada harga Rp 14.750.
FAIZ NASHRILLAH | AKBAR TK
Terpopuler:
Koalisi Jokowi Sukses Rayu DPD, Siapa Dalangnya?
Zulkifli Hasan, Ketua MPR Periode 2014-2019
Koalisi Prabowo Siap Ajukan Veto untuk 100 Posisi
Pacar Mayang Ternyata Juga Pekerja Seks