TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari PT Investa Saran Mandiri, John Vetter, memperkirakan reaksi investor akan cenderung datar terhadap hiruk pikuk pemilihan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Menurut John, investor tetap menjadikan fundamental ekonomi dan laporan keuangan emiten sebagai landasan dalam menyusun portofolio saham. "Risiko politik pengaruhnya kecil," katanya kepada Tempo, Selasa, 7 Oktober 2014. (Baca: Cadangan Devisa Aman, Rupiah Melaju)
Terjadinya koreksi tajam dan aksi jual asing yang agresif selama dua pekan terakhir lebih disebabkan oleh faktor eksternal. Antara lain, berkurangnya stimulus The Fed, yang diikuti penguatan dolar di pasar global.
John menambahkan, secara year-to-date indeks harga saham gabungan (IHSG) telah menguat lebih dari 20 persen. Kenaikan tajam itu mendorong investor asing melakukan aksi ambil untung. Peristiwa terpilihnya pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari koalisi pro-Prabowo hanya dimanfaatkan sebagai momentum untuk merealisasikan keuntungan. (Baca: Investor Abaikan Isu Ketua MPR, IHSG Bakal Menguat)
John meyakini likuiditas asing masih cair. Investor asing, kata dia, hanya menunggu momentum yang tepat untuk masuk kembali ke pasar saham. Kemungkinan mereka menunggu pelantikan presiden 20 Oktober dan pengumuman susunan kabinet pemerintahan Jokowi-JK.
M. AZHAR
Berita Terpopuler
Dari Harvard, Karen Mau Bantu Jokowi
Pertamina: Impor Lewat Petral Cuma Strategi Bisnis
Bisnis Gurih Kilang Mini