TEMPO.CO, Damaskus - Utusuan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak komunitas internasional melakukan aksi nyata guna mencegah pemerkosaan dan pembunuhan massal di Kobani. Hingga saat ini, pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat gagal menghentikan serbuan ISIS terhadap warga Kurdi di kota Suriah tersebut.
Staffan de Mistura, utusan PBB itu, pada Selasa, 7 Oktober 2014, mengatakan Kobani dihadapkan pada kekerasan mengerikan di bawah ancaman ISIS. "Dunia telah melihat apa yang terjadi ketika sebuah kota dikuasai oleh kelompok teroris. Di sana ada pembunuhan massal, tragedi kemanusiaan, pemerkosaan, dan kekerasan mengerikan," ujarnya.
"Komunitas internasional tak boleh membiarkan kota tersebut jatuh ke tangan ISIS. Apa yang kita inginkan adalah aksi nyata. Dunia, termasuk kami, akan sangat menyesal bila ISIS menguasai kota tersbut. Kami membutuhkan aksi nyata sekarang."
Pernyataan De Mistura itu disampaikan setelah ISIS menunjukkan kemajuannya menguasai kota tersebut, meskipun pasukan koalisi melakukan gempuran udara. Bendera hitam kelompok bersenjata ini berkibar di lebih dari tiga distrik di sebelah timur Kobani setelah mereka bertempur sengit dengan pasukan gabungan Kurdi-Suriah.
Koresponden Al Jazeera,Yilmaz Akinci, yang melaporkan dari kawasan dekat perbatasan Turki, mengatakan serangan udara pasukan koalisi telah menghantam pusat kota. "Sekitar 40 menit setelah serangan udara, ISIS mulai melakukan tembakan senjata berat ke kota itu," kata Akinci.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler
Koalisi Jokowi Sukses Rayu DPD, Siapa Dalangnya?
Kasus Bunuh Diri di Menara BCA, Keluarga Histeris
Pria Loncat dari Menara BCA, Apa Penyebabnya?
Pria Bunuh Diri di Menara BCA, Ini Identitasnya
Incar Kursi Pimpinan MPR, PPP Membelot ke Koalisi Jokowi