TEMPO.CO, Jakarta - Ibu Mayang Prasetyo, Nining Sukarni, masih tidak percaya bahwa anak sulungnya tewas di tangan Marcus Peter Volke yang tidak lain adalah kekasih Mayang. Padahal, menurut Nining, Volke adalah orang yang baik hati dan lembut. (Baca: Mayang Sempat Mengajak Kekasihnya ke Lampung)
"Saya tidak percaya. Hal ini tidak mungkin terjadi. Marcus adalah orang yang sangat lembut dan tidak mungkin menyakiti orang. Dia orang yang baik," kata Nining kepada Fairfax Media, seperti dilaporkan News.com.au, Rabu, 8 Oktober 2014.
Meskipun nyawa anaknya telah hilang, Nining tidak menaruh dendam pada siapa pun. Bahkan, Nining mengaku sudah memaafkan Volke. "Maafkan Ferbi (nama asli Mayang) jika dia pernah membuat Marcus dan keluarganya marah. Saya sudah memaafkan Marcus terkait apa pun yang telah ia lakukan pada Febri," kata Nining.
Sementara itu, nyawa Volke juga tidak bisa diselamatkan. Setelah polisi menggerebek apartemennya di kawasan Brisbane, Australia, Volke kabur dan memutuskan untuk bunuh diri. "Saya berharap ibu Marcus dan seluruh keluarga diberikan kekuatan untuk masalah ini," kata Nining.
Mayang alias Febri Andriansyah melakukan operasi kelamin pada 19 Maret 2009 di Thailand. Setelah itu, ia pindah ke Brisbane dan bekerja sebagai wanita penghibur dengan tarif Rp 6 jutaan per jam. Hasil kerja kerasnya selalu dikirim kepada Nining yang tinggal di Lampung untuk menyekolahkan dua adiknya. (Baca: Mayang Prasetyo Operasi Kelamin di Thailand)
RINDU P. HESTYA | NEWS.COM.AU
Berita Lain:
Mayang Sebut Dirinya Waria Kelas Atas Asia
Mayang Sempat Mengajak Kekasihnya ke Lampung
Facebook Mayang Dibanjiri Pesan Duka