TEMPO.CO, Situbondo - Dua penumpang perahu motor Jabal Nur yang tenggelam di Selat Bali ditemukan tewas, Kamis, 9 Oktober 2014. Salah satu korban bernama Muhani, 50 tahun. Satu korban lainnya belum teridentifikasi. Keduanya berjenis kelamin perempuan.
Pengendali Operasional Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur Abdul Hamid mengatakan dua jasad korban meninggal itu ditemukan di Pantai Pulau Raas, Kamis pagi, 9 Oktober 2014. (Baca berita sebelumnya: 22 Penumpang Perahu Jabal Nur yang Karam Ditemukan)
"Jadi, total 24 korban kami temukan sejak kemarin," kata Hamid di Posko Search and Rescue (SAR) Pelabuhan Jangkar, Situbondo. Dari 24 korban yang telah ditemukan, 16 di antaranya tewas. Saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian di perairan sekitar Pulau Raas.
Koordinator tim SAR gabungan, Rudi Prahara, mengatakan pencarian korban dengan kapal Basarnas KN-225 masih terhambat cuaca buruk, sehingga mereka terpaksa beralih menggunakan perahu karet.
Menurut Rudi, arus laut mengarah ke utara, sehingga korban yang tenggelam di sekitar Pulau Takat Mas, Situbondo, terbawa menuju arah Pulau Raas. "Oleh karena itu, pencarian kami fokuskan di sekitar Pulau Raas," katanya. (Baca: Dua Korban Jabal Nur Diselamatkan Nelayan Baluran)
Baca Juga:
Perahu Jabal Nur mengangkut 49 rombongan calon pengantin pria dari Desa Brakas, Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura. Mereka menuju Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, rumah mempelai putri.
Perahu yang dinakhodai Munib itu berangkat dari Raas pada Senin, 6 Oktober 2014, pukul 09.00 WIB. Namun, dalam perjalanan, perahu berkapasitas 60 orang itu pecah dihantam gelombang tinggi. (Baca juga: Basarnas Jatim Cari 72 Korban Kapal Tenggelam)
IKA NINGTYAS
Terpopuler:
PDIP Serang Balik Hashim Soal Jokowi
Novel FPI Menyerahkan Diri ke Polda Metro Jaya
Seusai Geger MPR, Mega-SBY Kunci Stabilitas Politik
Rupiah Melemah, Jokowi Kritik DPR
Nazaruddin: Ibas Terima Duit Korupsi Wisma Atlet