TEMPO.CO, Madison - Kini mendeteksi radiasi sinar kosmis dari luar angkasa bisa dilakukan oleh siapa saja. Caranya cukup dengan mengunduh aplikasi murah bernama Distributed Electronic Cosmic-Ray Observatory (DECO) ke dalam ponsel pintar.
DECO--aplikasi buatan profesor fisika dari Universitas Wisconsin-Madison, Justin Vandebroucke--memang didesain untuk mengukur sinar kosmis yang menerpa bumi. Dengan aplikasi itu, ponsel pintar bisa berfungsi mirip detektor partikel sungguhan seharga jutaan dolar yang ada di laboratorium besar.
"Aplikasi itu pada dasarnya mengubah smartphone menjadi detektor partikel berenergi tinggi. Prinsip kerjanya sama dengan yang dipakai dalam eksperimen-eksperimen besar," kata Vandenbroucke dalam laman universitas.
Bagi para ahli astrofisika, sinar kosmis masih menjadi misteri. Gelombang sinar kosmis diperkirakan melayang di jagat raya dalam jumlah yang sangat besar. Para astronom berpendapat bahwa sinar kosmis berasal dari sumber yang memiliki energi besar, seperti lubang hitam atau supernova yang meledak. (Baca juga: Energi Matahari Picu Badai Petir di Bumi)
Aplikasi yang dikembangkan Vandebroucke itu baru tersedia untuk sistem operasi Android. Untuk mengaktifkan fungsi detektor, pemilik ponsel cukup mengunduh dua aplikasi dan menempelkan potongan selotip pada kamera smartphone yang menghalangi partikel cahaya masuk. Kemudian smartphone bisa diletakkan di mana saja karena sinar kosmis bisa menembus materi.
Vanderbroucke membuat aplikasi ini sebagai bagian dari pendidikan. "Rasanya luar biasa jika pelajar dan masyarakat tertarik mengumpulkan data dan memahami partikel di sekitar mereka. Ini kesempatan yang biasanya jarang didapat," katanya, seperti dikutip dari Livescience, Kamis, 9 Oktober 2014.
Gelombang cahaya kosmis terus-menerus menerobos atmosfer bumi. Ketika meluncur masuk ke bumi, gelombang itu melepaskan partikel-partikel berenergi tinggi. Kebanyakan partikel yang dilepaskan adalah proton. Namun sebagian juga mengandung campuran partikel lain, termasuk elektron dan nuclei atom berat. Para ahli menduga partikel-partikel itu bisa mengungkap rahasia materi gelap yang diperkirakan mencakup 27 persen dari alam semesta.
Salah satu partikel di dalam gelombang kosmis adalah muon. DECO mendeteksi muon dengan memanfaatkan chip silikon yang menempel pada kamera smartphone. Kamera bekerja dengan efek fotoelektrik yang berfungsi ketika foton atau partikel cahaya menghantam permukaan silikon dan melepaskan arus listrik.
Konsep serupa juga berfungsi untuk muon. Saat muon menabrak semikonduktor yang menyokong kamera smartphone, dia memicu letupan elektrik kecil dan menciptakan sinyal berupa piksel. Sinyal ini bisa terekam, disimpan, dan dianalisis. DECO didesain untuk mengambil gambar setiap beberapa detik dan memindai setiap sinyal piksel partikel. Jika ada sinyal piksel yang terdeteksi, aplikasi akan menyimpan foto dan mencatatnya.
Partikel muon bisa menembus sebagian besar material, seperti plafon dan dinding. Jadi smartphone yang memiliki aplikasi DECO bisa mengambil informasi partikel itu di mana saja. Vandenbroucke telah melakukan uji coba dengan mengoperasikan aplikasinya dalam penerbangan jarak jauh karena muon lebih mudah terdeteksi pada ketinggian.
LIVESCIENCE | GABRIEL WAHYU TITIYOGA
Berita Lainnya
Pria Bunuh Diri di Menara BCA, Ini Identitasnya
PPP: PKS Tak Mau Mengalah Soal Wakil Ketua MPR
Incar Kursi Pimpinan MPR, PPP Membelot ke Koalisi Jokowi