TEMPO.CO, Ha'Ela - Baru-baru ini tim arkeolog dari Israel Antiquities Authority (IAA) menemukan sebuah bukti ritual mandi Yahudi Kuno yang dirusak pada era Perang Dunia II. Bukti ritual berumur 1.900 tahun yang disebut miqwe atau mikveh itu ditemukan di tangki air berumur 1.700 tahun di Ha’Ela Junction Highway Kilometer 38, Israel.
Para arkeolog terkejut saat menemukan artefak kuno itu telah dirusak. Tentara Australia pada Perang Dunia II telah mengukir sebuah tulisan iseng di tangki tersebut. Padahal artefak ini dapat merekonstruksi cerita ganda tentang permukiman Yahudi pada abad ke-2 Masehi dan latar belakang pemberontakan Bar Kokhba.
"Mungkin bagi tentara Australia tangki tersebut kurang menarik," ujar Yoav Tsur, Direktur Eksplorasi IAA, seperti dikutip dari Livescience, Kamis, 9 Oktober 2014.
Assaf Peretz, arkeolog anggota penelitian IAA, mengatakan tulisan iseng itu berupa tanda tangan milik Kopral Scarlett dan Walsh serta inisial RAE. "Juga tanggal 30 Mei 1940," ujarnya.
Peretz dan arkeolog lain kemudian melakukan sedikit pekerjaan detektif untuk mencari identitas Scarlett dan Walsh. "RAE berarti Royal Australian Engineers," kata para peneliti. Adapun kedua kopral tersebut memiliki nama lengkap Philip William Scarlet dan Patrick Rapael Walsh. (Baca juga: Harta Kuno Era Bizantium Tertimbun Sampah)
Keduanya merupakan anggota Divisi Keenam Tentara Australia yang berlatih di daerah tersebut sebelum bertempur dengan Prancis di Mesir. Hanya, Prancis sudah menyerah sebelum kedatangan divisi Scarlett dan Walsh ke Mesir pada Oktober 1940. Kedua pria ini dapat kembali dari Perang Dunia II. Scarlett meninggal pada 1970 pada usia 51 tahun dan Walsh meninggal pada 2005 pada usia 95 tahun.
Tempat ritual mandi kuno memiliki beberapa tingkat. Paling atas digunakan untuk duduk di tepi kolam. Selain tangki air, para arkeolog menemukan panci dan kendi yang tersebar di seluruh kamar mandi. IAA beranggapan bahwa ritual mandi kuno tersebut terhenti pada awal abad ke-2 Masehi, tepatnya setelah pemberontakan Bar Kokhba. Pemberontakan tersebut merupakan perlawanan orang-orang Yahudi atas penganiayaan oleh Kekaisaran Romawi.
Tangki air tersebut, menurut Tsur, berfungsi sebagai tempat makanan. Setelah ritual mandi berhenti digunakan, orang cenderung membesarkan rongga tangki dan menggunakannya sebagai tong air. (Baca juga: Artefak Berhala di Yerusalem Ditemukan)
Proyek konstruksi di daerah ini membantu mengungkapkan banyak artefak kuno. Beberapa situs arkeologi pun diduga tertanam di bawah Highway 38, yang menghubungkan Kota Yudea dan Kota Beit Shemesh.
Pada November 2013 terungkap sebuah rumah berumur 10 ribu tahun. Proyek konstruksi lainnya malah menyingkap sebuah biara dari abad ke-6 dan timbunan koin perunggu yang memiliki umur sama dengan pemberontakan Yahudi melawan Romawi sekitar 2.000 tahun lalu.
Perusahaan konstruksi yang mengerjakan pelebaran jalan di daerah itu setuju untuk tak membongkar situs tersebut. "Nantinya akan dimasukkan sebagai pemandangan alam," demikian pernyataan perusahaan itu.
AMRI MAHBUB
Berita Terpopuler:
Heboh DPR Jegal Jokowi, Fahri: Jangan Paranoid!
Jadi Buron Polisi, Begini Sosok Novel Menurut FPIÂ
Banser Siap Bantu Polisi Tangkap Novel FPI