TEMPO.CO, La Grita - Para paleontolog menemukan spesies dinosaurus predator baru di dekat gunung berapi di Venezuela. Temuan ini diklaim dapat menambah rantai evolusi dinosaurus karnivora, khususnya di kawasan Amerika Selatan.
Fosil yang baru ditemukan ini bernama Tachiraptor admirabilis. Kerangkanya digali dari cabang sungai di utara Pegunungan Andes, perbatasan barat Venezuela. Sejauh ini baru kerangka tulang kering dan pinggul yang ditemukan. (Baca juga: Ada Dinosaurus Kaki Cepat di Kanada)
"Meski relatif kecil, dengan panjang sekitar 2 meter, cukup untuk membuktikan kekerabatannya dengan predator lain," ujar penulis utama penelitian, Max Langer, pakar paleontologi vertebrata dari University of Sao Paolo, Brasil, seperti dikutip dari Livescience, Kamis, 9 Oktober 2014.
Spesies berkaki dua ini merupakan dinosaurus predator pertama yang ditemukan di Venezuela. Namanya berasal dari tiga sumber, yakni Tachira (Venezuela, tempat fosil ditemukan); raptor (bahasa latin untuk pencuri, mengacu pada kebiasaan predator); dan admirabilis (menggambarkan kampanye mengagumkan dari Simon Bolivar). Bolivar merupakan pemimpin militer yang membebaskan Venezuela dari cengkeraman Spanyol. Perjuangannya bermula di Kota La Grita, tempat tulang Tachiraptor ditemukan.
Fosil Tachiraptor admirabilis diperkirakan berusia 200 juta tahun. Itu berarti hewan ini hidup selama bagian awal periode Jurassic, ketika dinosaurus mulai mendominasi bumi. (Baca juga: Pinocchio rex, Dinosaurus Berhidung Pinokio)
Masa kejayaan dinosaurus bermula 230 juta tahun lalu, pada periode Triassic akhir. Namun kejayaan mereka baru dimulai setelah peristiwa kepunahan massal pada akhir Triassic, satu dari lima kepunahan massal yang mempengaruhi kehidupan di bumi. Hal tersebut kemungkinan juga membinasakan sejumlah kelompok reptil yang menjadi pesaingnya.
Saat Tachiraptor masih hidup, Venezuela merupakan bagian dari superbenua Pangaea. "Superbenua sedang putus pada saat dia hidup," tulis Langer. Celah lembah di Kota La Grita, ujar dia, tercipta akibat pergeseran lempeng benua. Retaknya lempeng juga memicu terbentuknya Samudra Atlantik, memunculkan gunung api, lembah, sungai berkelok-kelok, dan tapak hutan.
Kerangka dinosaurus ini hampir tidak dikenali di utara Amerika Selatan. Satu-satunya dinosaurus berkaki dua lain yang ditemukan di Venezuela adalah jenis rubah pemakan tanaman, Laquintasaura venezuelae.
Hampir semua dinosaurus predator dan theropoda, satu kelompok dari dinosaurus jenis Averostra. Jenis tersebut termasuk Tyrannosaurus dan nenek moyang burung. Namun fitur tulang kering Tachiraptor admirabilis mengungkapkan bahwa dia berasal dari kelompok adik Averostra. "Ada baiknya lebih lanjut untuk meneliti Averostra dan bagaimana kelompok ini berevolusi," tulis para ilmuwan dalam jurnal Royal Society Open Science.
Temuan ini juga menunjukkan sabuk khatulistiwa Pangaea mungkin memainkan peran penting dalam evolusi theropoda. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kawasan itu terlalu ramah bagi dinosaurus selama Jurassic awal. "Dinosaurus ini berasal dari sabuk hangat khatulistiwa, kurang-lebih termasuk Amerika Utara bagian selatan dan Afrika," ujar Langer.
Pada bagian utara dan selatan sabuk ini terdapat gurun besar. Temuan ini menunjukkan daerah tersebut mungkin belum tandus seperti yang dipikirkan sebelumnya, tapi telah terdapat keanekaragaman catatan fosil.
Para ahli paleontologi berencana kembali ke Venezuela untuk mencari tulang dinosaurus lainnya. Mereka juga berencana menggali batuan yang berusia sama dengan yang ada di Tanzania dan Brasil untuk mempelajari lebih lanjut penyebaran dinosaurus di seluruh dunia.
AMRI MAHBUB
Berita Terpopuler
Novel FPI Menyerahkan Diri ke Polda Metro Jaya
Seusai Geger MPR, Mega-SBY Kunci Stabilitas Politik
FPI: Ahok Tak Akan Bisa Bubarkan Kami