TEMPO.CO, Jakarta - Dr Deby Vinski, Presiden WOCPM (World Council of Preventive, Regenerative and Anti-Aging Medicine) dan praktisi anti-aging di Indonesia, mengatakan Indonesia akan memiliki pusat akreditasi, pendidikan, dan pelayanan kedokteran anti-aging terbesar dan berkelas dunia.
Nantinya, pusat akreditasi ini diwujudkan tanpa bantuan dari pemerintah. Hal ini diungkapkan Dr Deby Vinski saat menemui Jusuf Kalla, wakil presiden terpilih Indonesia, di rumahnya, Jalan Dharmawangsa, pada Rabu, 8 Oktober 2014. (Baca: Penerus Hermes Jadi Penasihat Anti-Aging Dunia)
Menurut dokter ahli anti-aging ini, di pusat ini nantinya akan tersedia pusat stem cell autologus dan bank stem cell yang aman dan dikembangkan oleh tubuh pasien itu sendiri. "Kami berharap pada 2016 akan berdiri dan akan menjadi pusat kedokteran paling booming di dunia," kata Deby yang menyebut ada 70 negara yang bergabung dalam WOCPM.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dokter di era perdagangan bebas Asean yang memungkinkan tenaga kesehatan asing bisa masuk ke Indonesia. "Jangan sampai kita kalah bersaing. Sehingga dokter-dokter asing cukup banyak praktek di rumah sakit Indonesia," ujarnya. (Baca: Deby Vinski Minta Jusuf Kalla Jadi Penasihat Anti-Aging)
Sementara Jusuf Kalla sebagai penasihat WOCPM menyatakan, di dunia, ilmu kedokteran terus berkembang cepat. Dalam tiga tahun terjadi perubahan bisa mencapai 50 persen. "Jadi apa pun harus update perkembangan ke depannya. Melakukan penelitian atau membaca hasil penelitian yang telah dilakukan orang lain," katanya.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Miliuner Ini Bagikan iPhone 6 Cuma-cuma
Rilis Baju Mirip Pejuang Kurdi, H&M Minta Maaf
Saat Logo Indomaret Jadi Inspirasi Mode
Perlunya Branding bagi Orang Kota
Indonesia SeGar Beri Pelatihan Bugar Siswa SMP-SMA