TEMPO.CO, Atlanta - Resepsi pernikahan yang megah biasanya menjadi dambaan pasangan yang ingin meresmikan tali perkawinan. Namun apakah biaya yang dikeluarkan dalam pesta sehari tersebut sebanding dengan kehidupan pernikahan setelahnya? Universitas Emory di Atlanta, Amerika Serikat, mempunyai jawabannya. (Israel Cegah Perkawinan Muslim-Yahudi)
Dalam penelitian berjudul "A Diamond is Forever and Other Fairy Tales: The Relationship between Wedding Expenses and Marriage Duration" ditemukan bahwa biaya yang besar dalam resepsi justru berujung perceraian. Mereka meneliti 3.000 pasangan di Amerika Serikat.
Temuan Andrew M. Francis dan Hugo M. Mialon yang dipublikasikan pertengahan September lalu menunjukkan bahwa harga cincin kawin berhubungan erat dengan peningkatan risiko perceraian pada responden pria. Para pria yang menghabiskan sekitar US$ 2.000 (Rp 24 juta) hingga US$ 4.000 (Rp 48 juta) untuk cincin berisiko cerai 1,3 kali lebih besar ketimbang mereka yang membeli di bawah harga tersebut. (Nikah Beda Agama, Sila Ke Singapura)
Pertimbangan potensi perceraian juga dilihat dari biaya resepsi. Perceraian pada responden yang menghabiskan biaya kurang dari Rp 12 juta (US$ 1.000) cenderung rendah ketimbang mereka yang menghabiskan hingga Rp 240 juta (US$ 20 ribu. Pasangan dengan pesta ratusan juta rupiah memiliki kecenderungan bercerai hingga 1,6 kali dari si pengantin wanita.
Risiko berpisah juga ternyata dipengaruhi dengan perbedaan usia dan tingkat pendidikan yang terlalu jauh. Namun tak perlu khawatir. Untuk menjaga pernikahan ternyata cukup dengan rajin mengunjungi acara keagamaan, memiliki anak, pendapatan yang stabil, dan berbulan madu. Dengan demikian, pernikahan yang langgeng tidak membutuhkan biaya besar, melainkan kebersamaan pada banyak momen.
DIANING SARI