Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asal Usul Nama Ebola

Editor

Erwin prima

image-gnews
Seorang seniman memberikan cetakan tangannya disebuag papan saat berkampanye melawan visus ebola di sekolah Anono, Abidjan, 26 September 2014. REUTERS/Luc Gnago
Seorang seniman memberikan cetakan tangannya disebuag papan saat berkampanye melawan visus ebola di sekolah Anono, Abidjan, 26 September 2014. REUTERS/Luc Gnago
Iklan

TEMPO.CO, London - Virus Ebola yang menyebabkan wabah di Afrika Barat tidak memiliki nama 38 tahun yang lalu ketika pertama kali muncul. Ia menyebabkan penyakit misterius di kalangan penduduk desa di Zaire, sekarang Republik Demokratik Kongo.

Tim ilmuwan internasional yang ditugaskan untuk menyelidiki wabah Ebola tahun 1976 terkejut saat melihat virus dan penyakit yang ditimbulkannya, Dr Peter Piot, salah satu penemu virus itu, menulis dalam memoarnya "No Time to Lose: A Life in Pursuit of Deadly Viruses." (W. W. Norton & Company, 2012).

Para ilmuwan melihat sampel darah yang dikirim dari Afrika di bawah mikroskop di laboratorium Belgia, dan virus itu tampak seperti cacing, tidak seperti virus yang dikenal. Dan setelah tim tiba di Zaire, mereka melihat begitu cepat virus itu menyebar dan membunuh korbannya.

Mereka harus mencari tahu bagaimana virus baru ini ditularkan, apa yang terjadi di dalam tubuh, dan bagaimana hal itu bisa dihentikan. Tapi mereka juga harus mencari nama untuk virus baru.

Kisah tentang bagaimana Ebola mendapat namanya pendek dan agak acak, menurut Piot dalam bukunya. Pada suatu malam, kelompok ilmuwan membahas nama untuk virus itu.

Virus telah muncul di sebuah desa bernama Yambuku, sehingga bisa menggunakan nama desa itu, menurut salah satu anggota tim, Dr Pierre Sureau, dari Institut Pasteur di Prancis, seingat Piot.

Tapi penamaan Yambuku akan berisiko memberi stigma desa itu, kata ilmuwan lain, Dr Joel Breman, dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Ini pernah terjadi sebelumnya dalam kasus virus Lassa, yang muncul di kota Lassa, Nigeria, pada tahun 1969.

Karl Johnson, peneliti lain dari CDC, dan pemimpin tim peneliti, yang menyarankan penamaan virus berdasar nama sungai. Salah satu pilihan adalah Congo River, yang merupakan sungai terdalam di dunia. Tapi ada masalah lain, virus dengan nama yang sama sudah ada. Virus itu adalah virus demam berdarah Crimean-Congo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jadi para ilmuwan melihat peta kecil di dinding untuk sungai lainnya di dekat Yambuku. Pada peta, ternyata sungai terdekat dengan Yambuku disebut Ebola, yang berarti "Sungai Hitam" dalam bahasa lokal Lingala. "Tampaknya sesuai," tulis Piot.

Namun, peta itu tidak akurat, dan sungai Ebola ternyata bukan sungai paling dekat dengan Yambuku, kata Piot. "Tapi dalam kondisi kelelahan, akhirnya kami memanggil virus itu: Ebola."

Jadi Ebola bergabung dengan daftar virus yang menggunakan nama sungai. Virus lain termasuk virus sungai Ross dari nyamuk, yang menyebabkan infeksi yang melemahkan dan dinamai menurut sungai di utara Queensland, Australia, dan virus Machupo, yang menyebabkan demam berdarah Bolivia, atau "tifus hitam," dan menggunakan nama sungai Bolivia. Simak berita tekno lainnya di sini.

ERWIN Z | LIVESCIENCE

Berita lain
Jokowi Diminta Jadi Komandan Pasukan Siber 
Begini Cara Smartphone Deteksi Sinar Kosmis 
Artefak Yahudi Kuno di Israel Ditemukan Rusak 
Mobil Berbahan Bakar Batu Kapur Unibraw Raih Juara 
Tachiraptor, Fosil Predator Pertama di Venezuela  


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

45 menit lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


5 Tips Padu Padan Pakaian dengan Sepatu Kets

2 jam lalu

Padu Padan Pakaian dengan Sepatu Kets/Pexels-Antara
5 Tips Padu Padan Pakaian dengan Sepatu Kets

Ini beberapa tips fashion yang bisa dikombinasikan dengan sepatu kets yang membuat Anda terlihat berbeda.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

3 jam lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Bos Apple Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy Binus di Tangerang

4 jam lalu

CEO Apple, Tim Cook (kiri) melambaikan tangan setibanya di  Apple Developer Academy di Green Office Park, BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu 17 April 2024. Kunjungan tersebut dalam rangka rencana Apple membuat pengembangan (offset) tingkat komponen dalam negeri atau TKDN untuk produk-produk buatan Apple. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Bos Apple Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy Binus di Tangerang

CEO Apple Tim Cook kunjungi Apple Developer Academy Binus di BSD City, Tangerang. Sudah memiliki 1.500 lulusan.


Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

4 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan penjaga gawang Inter Milan Emil Audero. Sumber Instagram @erickthohir.
Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

Erick Thohir memberi sinyal positif soal rencana naturalisasi penjaga gawang keturunan Indonesia, Emil Audero Mulyadi.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

5 jam lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Ini Prediksi Setlist Konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Siap-siap Nyanyi Bareng!

5 jam lalu

Grup idola K-pop TVXQ yang beranggotakan Yunho dan Changmin.  Foto: Instagram/@tvxq.official
Ini Prediksi Setlist Konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Siap-siap Nyanyi Bareng!

Prediksi setlist konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Sabtu, 20 April 2024 di ICE BSD.


Film Dokumenter Celine Dion akan Tayang di Prime Video

6 jam lalu

Celine Dion menghadiri Grammy Awards 2024 di Los Angeles, California, 4 Februari 2024. Foto: Instagram/@recordingacademy
Film Dokumenter Celine Dion akan Tayang di Prime Video

Film dokumenter I Am: Celine Dion akan tayang di Prime Video pada 25 Juni 2024


Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

6 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

6 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni