TEMPO.CO, Jakarta - Dokter forensik yang mengotopsi AF, 16 tahun, remaja yang diduga diperkosa sebelum meninggal, tak menemukan tanda-tanda kekerasan seksual pada tubuhnya. Dokter justru menemukan bintik-bintik merah di sekujur tubuh AF.
Kepala Sub-Unit II Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Selatan Inspektur Satu Nunu mengatakan dari hasil visum diketahui tak ada kerusakan di organ intim AF. "Dokter forensik menemukan tanda-tanda seperti orang kena demam berdarah," kata Nunu, Jumat, 10 Oktober 2014.
Dugaan demam berdarah itu tampak dari bintik-bintik merah di tubuh AF. Sebelum meninggal, siswa SMA itu sempat mengalami demam selama beberapa hari. Perilaku AF yang meracau kala sakit diduga sebagai efek dari demam tinggi yang dialaminya.
Namun, Nunu mengatakan dokter forensik tak bisa menyimpulkan itu. "Karena saat divisum korban sudah meninggal. Tak bisa disimpulkan karena DBD. Namun, memang ada tanda-tanda seperti orang DBD." (Baca: Ayah dan Dua Anaknya Perkosa Gadis 15 Tahun)
Kendati diduga terkena demam berdarah, Nunu mengatakan penyidikan kematian AF tetap dilanjutkan. "Kami akan periksa saksi-saksi," kata dia. Selain itu, pihaknya meminta bantuan tim di Mabes Polri untuk melakukan uji toksikologi. "Kami akan cek apakah dia sempat meminum benda berbahaya atau alkohol," ujarnya.
Sebab, sebelum menderita sakit sampai akhirnya meninggal, AF pernah keluar bersama teman-temannya dan diberi minuman berupa kopi. Hal tersebut diungkapkan ibu AF, Hariani, 48 tahun.
Hariani mencurigai anaknya mengalami pemerkosaan karena perilaku anaknya berubah. Anak gadisnya seperti takut didekati oleh orang lain. Selain itu, dia pernah mendapati adanya bercak merah kekuningan di pakaian dalam anaknya. Atas kecurigaannya tersebut, keluarga melapor ke polisi setelah AF dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Fatmawati.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Terpopuler:
Ormas Anarkistis, Jokowi: Gebuk Saja
Tak Datang Peresmian Giant Sea Wall, di Mana Ahok?
Novel FPI Ditahan Mulai Hari Ini
Diancam Dihentikan, Taksi Uber Jakarta Masih Aktif