TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian serius mempersiapkan pengamanan pelantikan presiden terpilih Joko Widodo dan wakilnya, Jusuf Kalla, di gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat/Dewan Perwakilan Rakyat pada 20 Oktober mendatang. Untuk keperluan itu, sekitar 22.000 personel polisi disiapkan guna berjaga di beberapa wilayah.
"Untuk berjaga-jaga, Polri tetap menggunakan kekuatan maksimal. Mudah-mudahan keadaan tetap aman," kata Kepala Kepolisian Jenderal Sutarman di Mabes Polri, Jumat, 10 Oktober 2014. (Baca: Apa yang Terjadi Jika Pelantikan Jokowi Ditunda?)
Dalam pengamanan, polisi membaginya dalam empat zona. Pengamanan zona pertama yakni gedung MPR/DPR bagian dalam. Zona kedua, halaman dalam gedung. Zona ketiga, jalan sekitar gedung. Dan zona keempat, titik sentra ekonomi dan daerah lain yang membutuhkan pengamanan tambahan.
Sutarman menuturkan 22.000 personel itu berasal dari Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat. Setiap polda mengirim 100-200 personel. (Baca: Saring Kandidat Menteri, Jokowi: Ada 33 Menteri)
Menurut Sutarman, polisi juga mempersiapkan langkah strategis jika terjadi kericuhan. Dalam hal ini, polisi tidak akan segan menggunakan senjata jika massa tidak terkendali. "Berkaca dari kasus kemarin, pengamanan kami perketat," ujar Sutarman.
Baca Juga:
ROBBY IRFANY
Terpopuler lainnya:
Dijegal DPR, Jokowi Tak Segan Keluarkan Hak Veto
Ormas Anarkistis, Jokowi: Gebuk Saja
Krisis, Gudang Garam PHK 2.000 Karyawan