TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif PolcoMM Institute Heri Budianto mengatakan presiden terpilih Joko Widodo jangan merasa takut memberikan kursi menteri kepada partai anggota koalisi pro-Prabowo.
"(Jokowi) tidak usah takut lagi kepada janji kampanye," kata Heri seusai diskusi politik di Restoran Haropa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Oktober 2014.
Menurut Heri, itu merupakan langkah konkret untuk memperluas koalisinya di parlemen. "Ini tidak bisa dihindari. Jangan terpaku dengan janji koalisi tanpa syarat." (Baca: Jokowi Kurangi Jatah Menteri Parpol)
Lantaran itu, Jokowi dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan--pimpinan koalisi pro-Jokowi--semestinya bisa menarik Partai Persatuan Pembangunan, bahkan Partai Golongan Karya. Karena, ujar Heri, saat ini suara mayoritas fraksi di parlemen berada di barisan koalisi pro-Prabowo.
Meski demikian, Heri mengatakan kondisi perpolitikan saat ini memang dinamis. Karena itu, Jokowi bisa menambah suntikan fraksi guna memperkuat komposisi parlemennya. "Itu perlu dilakukan." (Baca: Ical Instruksikan Koalisi Hadiri Pelantikan Jokowi)
Dalam penjelasannya hari ini, presiden terpilih Joko Widodo mengumumkan jatah menteri untuk kalangan partai dikurangi menjadi 15 atau berkurang satu. Sedangkan jatah kursi menteri dari kalangan profesional tetap 18 kursi. Ini membuat jumlah kementeriannya menjadi 33 dari 34. "Tapi ini belum fix" kata Jokowi.
TRI SUSANTO SETIAWAN
Terpopuler lainnya:
Dijegal DPR, Jokowi Tak Segan Keluarkan Hak Veto
Ormas Anarkistis, Jokowi: Gebuk Saja
Krisis, Gudang Garam PHK 2.000 Karyawan