TEMPO.CO, Skopje - Seorang pria berkebangsaan Inggris meninggal di Macedonia. Diduga kuat pasien berusia 58 tahun tersebut terinfeksi ebola. Ia meninggal pada Kamis, 9 Oktober 2014, beberapa jam setelah tiba di rumah sakit karena menunjukkan gejala-gejala mirip ebola. (Baca: WHO: Wabah Eropa di Eropa Tidak Bina Dihindari)
Mengutip laporan Daily Mail, Jumat, 10 Oktober 2014, juru bicara Kementerian Luar Negeri Macedonia menyatakan pria ini tiba di ibu kota Skopje setelah melakukan perjalanan langsung dari Inggris. Anehnya, ia diketahui tidak berkunjung ke negara mana pun yang memiliki wabah ebola.
Pasien dibawa ke rumah sakit di Skopje pada pukul 15.00 waktu setempat dengan gejala mirip ebola, yaitu demam, muntah, dan pendarahan internal. Kondisinya yang memburuk dengan cepat membuat pihak rumah sakit menduga bahwa pasien terinfeksi ebola.
Saat ini sampel darah pasien tengah dibawa ke Jerman untuk dites lebih lanjut. Jika hasilnya ternyata positif, pria ini akan menjadi warga Inggris pertama yang terkena ebola.
Untuk mengantisipasi penyebaran ebola, pihak berwenang Macedonia telah mengisolasi seorang teman pasien yang menunjukkan gejala serupa. Tak hanya itu, karyawan hotel tempat dua warga Inggris ini menginap dan kru ambulans yang membawa pasien ke rumah sakit juga dikarantina.
Virus ebola yang menyerang wilayah Afrika Barat telah menyebar dengan cepat. Sebelumnya, seorang warga Amerika Serikat juga meninggal di Dallas setelah terkena virus ini di Liberia. (Baca: Pasien Ebola Pertama di AS Meninggal)
Saat ini seorang suster di Spanyol juga tengah dalam perawatan intensif setelah tertular ebola dari pasien yang dirawatnya. (Baca: Suster Spanyol Diduga Kuat Terinfeksi Ebola)
ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL
Terpopuler
Novelis Prancis Modiano Raih Nobel Sastra
Kebanyakan Amunisi Senjata ISIS Hasil Jarahan
Tuntutan Referendum Catalonia Semakin Kuat