Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tekan Angka Kematian Ibu, Belajarlah dari Kamboja

image-gnews
REUTERS/Carlos Barria
REUTERS/Carlos Barria
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Research dan Program Manager Perkumpulan Prakarsa, Victoria Fanggidae, menyarankan Indonesia belajar dari negeri tetangga dalam hal menurunkan angka kematian ibu. "Indonesia bisa belajar dari Kamboja," katanya pada acara Konferensi nasional Satu Dekade Prakarsa bertajuk Akselerasi Transformasi Menuju Indonesia Sehat dan Sejahtera di Crown Plaza, Jakarta, Rabu,  7 Oktober 2014.

Menurut Ria, sapaan Victoria, Kamboja memiliki prestasi yang bagus dalam penurunan angka kematian ibu dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data Global Burden Disease 2013 yang berhasil diolahnya,  angka penurunan kematian ibu di negara itu  antara 1990-2003 hanya mencapai 0,8 persen. Jumlah itu meningkat tajam antara tahun 2003-2013, tingkat angka penurunan kematian ibu di Kamboja mencapai 5,9 persen. Sebaliknya, tingkat angka kematian ibu antara tahun 1990-2003 mencapai 2,6 persen. Sayangnya, tingkat penurunan itu tidak terlalu meningkat antara tahun 2003-2013, yang hanya meningkat menjadi 2,8 persen.

Ria mengatakan, Kamboja berhasil karena telah meningkatkan akses pelayanan kesehatan melalui investasi besar-besaran pemerintahnya. "Peningkatannya dalam hal infrastruktur transportasi dan fasilitas kesehatan dari pos lokal hingga nasional," katanya.

Kamboja juga dinilainya telah memastikan akses universal kepada tenaga penolong kelahiran yang terlatih. Sejak pertengahan 2000-an, katanya, Kamboja menjalankan secara sistematis program peningkatan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

Ria juga mencatat banyaknya pusat kesehatan yang beroperasi selama 24 jam penuh. Ada pula rumah tunggu serta ruang bersalin di Puskesmas ditambahkan untuk membuat pelayanan maternal lebih mudah diakses. "Kamboja juga memperkuat pelatihan bidan dan penyerapannya melalui distribusi yang baik," katanya.

Seluruh puskesmas memiliki 1 bidan utama dengan masa pelatihan 1 tahun dan lebih dari 50 persen puskesmas memiliki 1 orang bidan sekunder dengan masa pelatihan 3 tahun. Insentif pun diberikan kepada para bidan sebesar US$ 15 untuk setiap kelahiran hidup yang ditolong di puskesmas, dan US$ 10  untuk setiap kelahiran yang dirujuknya ke rumah sakit.

Dengan melihat Kamboja, ia memberikan beberapa saran untuk pemerintah Indonesia. Pertama, perlunya investasi besar-besaran infrastruktur kesehatan dan transportasi di daerah rentan, terutama daerah terisolir dan kepulauan.


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, akses universal kepada tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan tidak berarti tanpa infrastruktur dan transportasi. Ia pun berharap pemerintah memperbaiki kualitas rumah sakit pemerintah berikut tenaga kesehatannya seperti jumlah dan kualifikasi dokter, pelatihan, dan penempatan bidan.

Dari penelitiannya itu, ia pun berharap agar pemerintah bisa lebih fokus memperhatikan kondisi para ibu saat periode paling kritis, seperti masa nifas dengan menginap di tempat perawatan paska melahirkan sampai periode kritis. Hal itu dilakukan terutama bagi para ibu di kawasan topografi sulit. Pemerintah juga diharapkan bisa fokus pada kelompok umur yang paling beresiko dengan meningkatkan kesehatan reproduksi.

Upaya preventif penyebab kematian ibu juga bisa dilakukan dengan pendidikan dan pemberian asupan gizi serta meningkatkan pemahaman kepada kelompok masyarakat pedesaan berpendapatan rendah.
MITRA TARIGAN


Baca juga:
Terbukti Aniaya Arfiand, Dua Siswa SMA 3 Dibui

Ilmuwan Desak DPR Kembalikan Hak Pilih Rakyat

Timnas U-19 Vs Uzbekistan, Indra Sjafri Merendah

Sinabung Muntahkan 102 Kali Guguran Lava



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet Soroti Isu Stunting, Anak Putus Sekolah juga Kematian Ibu dan Bayi

24 hari lalu

Bamsoet Soroti Isu Stunting, Anak Putus Sekolah juga Kematian Ibu dan Bayi

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan, negara harus memberi perhatian lebih kepada masyarakat yang lemah dan berkekurangan, dengan berpijak pada data-data resmi tentang stunting, anak putus sekolah, hingga kematian ibu dan bayi.


Angka Kematian Ibu di Jakarta Turun, Sempat Naik saat Pandemi

13 Mei 2023

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati memberikan sambutan dalam Acara Puncak Pekan Imunisasi Dunia 2023 di Mall Kota Kasablanka, Sabtu, 13 Mei 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Angka Kematian Ibu di Jakarta Turun, Sempat Naik saat Pandemi

Kabar baik. Angka kematian ibu di DKI Jakarta yang sempat naik di masa pandemi kini kembali turun


Asal Usul Hari Bidan Sedunia, Ini Tema di Tahun 2023

5 Mei 2023

Solidaritas Bidan Pegawai Tidak Tetap Republik Indonesia membawa poster tuntutan saat berunjuk rasa di Monas, Jakarta, 14 September 2015. Mereka juga menuntut pemerintah menghentikan pemotongan cuti bagi para bidan yang melahirkan. TEMPO/Subekti
Asal Usul Hari Bidan Sedunia, Ini Tema di Tahun 2023

Hari Bidan Sedunia atau International Day of the Midwife (IDM) dirayakan setiap tanggal 5 Mei setiap tahunnya. Hari Bidan Sedunia dirayakan sebagai bentuk penghomatan kepada profesi bidan yang selalu melayani masyarakat dalam kebidanan dan ginekologi.


Tekan Kasus Kematian Ibu dan Anak, RSHS Bandung Bangun Gedung 8 Lantai

17 November 2022

Rencana Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin  Bandung yang ditargetkan selesai 2024. (Dok.RSHS)
Tekan Kasus Kematian Ibu dan Anak, RSHS Bandung Bangun Gedung 8 Lantai

Pembangunan Gedung Pusat Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSHS Bandung dibiayai oleh Islamic Development Bank (IsDB).


Buku Kesehatan Ibu dan Anak Bisa Jadi Pedoman Orang Tua Cegah Anak Stunting

25 Juli 2022

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Buku Kesehatan Ibu dan Anak Bisa Jadi Pedoman Orang Tua Cegah Anak Stunting

Keluarga memiliki peran dalam menurunkan angka stunting atau kekerdilan. Caranya dengan gunakan buku kesehatan ibu dan anak.


Pentingnya Peran Bidan Cegah Masalah Prenatal

26 Januari 2022

Ilustrasi Bidan. shutterstock.com
Pentingnya Peran Bidan Cegah Masalah Prenatal

Good Doctor memberikan akses dan memperkenalkan layanan kesehatan digital bagi bidan dalam menangani kasus prenatal


Tekan Kematian Ibu dan Bayi, Menteri Muhadjir Effendy Dorong Program Ayah Siaga

11 Juni 2021

Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau layanan pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun Gambir sesaat sebelum keberangkatan ke Purwokerto dengan menggunakan kereta luxury 2, Jumat, 28 Mei 2021. Foto: Istimewa
Tekan Kematian Ibu dan Bayi, Menteri Muhadjir Effendy Dorong Program Ayah Siaga

Muhadjir Effendy menerangkan, secara teknis, program Ayah Siaga merupakan kelas ibu hamil dengan aneka permainan.


Pemerintah Thailand Bakal Bantu Carikan Pasangan Untuk Warganya yang Jomblo

13 Februari 2021

Meme lucu saat mengheningkan cipta bagi para Jones alias Jomblo Ngenes di hari Valentine. Netizen saling berbagi meme lucu khusus kaum Jomblo di hari Valentine. Facebook.com
Pemerintah Thailand Bakal Bantu Carikan Pasangan Untuk Warganya yang Jomblo

Kementerian Kesehatan Thailand meluncurkan program "Marriage for Building Nation" yang akan membantu mencarikan pasangan bagi warganya yang jomblo.


Ilmu Kesehatan Reproduksi Kunci Atasi Angka Kematian Ibu Anak

19 Juli 2019

Ilustrasi ibu mengelus anaknya. shutterstock.com
Ilmu Kesehatan Reproduksi Kunci Atasi Angka Kematian Ibu Anak

Kematian ibu dan anak masih menjadi masalah yang harus dihadapi masyarakat Indonesia. Apa saja penyebab tingginya kematian ibu dan anak?


Melahirkan Lebih dari Dua Kali, Ketahui Risikonya

18 Juli 2019

Ilustrasi ibu melahirkan. shutterstock.com
Melahirkan Lebih dari Dua Kali, Ketahui Risikonya

Seorang ibu yang melahirkan anak lebih dari dua berisiko mengalami pendarahan yang lebih serius saat persalinan setelah anak kedua.