TEMPO.CO, Jakarta - Wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla, yakin pelantikan dirinya bersama presiden terpilih Joko Widodo pada 20 Oktober 2014 akan lancar. "Tidak mungkin ada boikot," ujarnya ketika menghadiri pengajian bulanan di Pusat Dakwah Muhammadyah, Jakarta, Jumat malam, 10 Oktober 2014.
Menurut anggota Dewan Panasihat Partai Golkar itu, proses pelantikan nanti di bawah pengawasan dunia dan rakyat Indonesia. JK menekankan kehadiran dan dukungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Golkar. SBY, tutur JK, pasti menghadiri upacara pelantikan dirinya. (Baca: JK: Kita Cuma Main Suara, Tak Ada Pembunuhan)
"Tidak mungkin SBY tidak hadir," kata JK. Seluruh dunia, ucap JK, akan mengkritik SBY jika mangkir. Pasalnya, SBY setiap tahun selalu memimpin acara demokrasi forum dengan mengundang berbagai kepala negara lain. (Baca juga: Kalkulasi Pemakzulan Jokowi Versi Zulkifli Hasan)
Begitu pula dengan Golkar yang menjadi partai tempat dia bernaung. "Petinggi partai akan dicerca masyarakat jika tidak hadir," ujarnya. Cercaan akan berpengaruh langsung terhadap elektabitas partai yang memperoleh suara terbesar kedua di bawah PDI Perjuangan pada pemilu legislatif April 2014.
Oleh karena itu, JK optimistis pelantikan akan mulus. "Insya Allah," katanya. Dia mengatakan kisruh politik yang terjadi belakangan ini adalah hal yang sangat wajar dalam berdemokrasi. "Kita (Indonesia) cuma main suara, tidak ada bunuh-bunuh," ujarnya. (Baca: Mantan Hakim MK: Jokowi Tak Perlu Takut Parlemen)
ANDI RUSLI
Berita Terpopuler
Novel FPI Menyerahkan Diri ke Polda Metro Jaya
Seusai Geger MPR, Mega-SBY Kunci Stabilitas Politik
FPI: Ahok Tak Akan Bisa Bubarkan Kami
Nazaruddin: Ibas Terima Duit Korupsi Wisma Atlet
Bantah Jokowi, KSAD Pamer Leopard Tak Rusak Jalan