TEMPO.CO, Jakarta - Prestasi datang dari tim SD IPEKA Palembang, Sumatera Selatan yang menjadi juara 1 dan juara 2 di ajang Kompetisi Robot Dufan 2014 pada 24 – 28 September 2014 lalu.
Scott Nio (Juara 1) dan Kyle Terrant Rusli (Juara 2) merupakan tim SD IPEKA Palembang menang kategori design robot SD dengan menyisihkan peserta dari Jabodetabek, Jawa serta luar pulau Jawa.
Menurut Petrus C.F., Koordinator Lokasi IPEKA Palembang, kemenangan ini kreativitas dan imajinasi positif dari para pengajar kepada siswa.
Ajang Kompetisi Robot Dufan diselenggarakan oleh Dunia Fantasi – Taman Impian Jaya Ancol berkolaborasi dengan Klub Robotik G-COM Teknologi sebagai distributor fischertechnik.
Tujuannya, untuk meningkatkan kreativitas siswa yang berbakat di teknologi, mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam dunia nyata, serta menumbuhkembangkan kepekaan siswa dalam segala bidang teknologi melalui bidang robotika.
Kemenangan Scott Nio (9 tahun) dan Kyle Terrant Rusli (9 tahun) yang sekarang menempati kursi di kelas 4 ini, merupakan kedua kalinya. Sebelumnya, Scott dan Kyle memenangkan lomba desain robot SD Kelas 1-3 pada Kompetisi Robot Image Ristek 2012, juara 1. Kompetisi tersebut terselenggara oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) Republik Indonesia di Jakarta pada 4 November 2012 lalu.
Konsep yang digunakan Scott Nio pada Kompetisi Robot Dufan adalah Penanganan & Pengolahan Sampah secara Modern. “Konsep ini dipilih karena konsep dasar tema yang diterapkan oleh IPEKA untuk kelas 4 SD, yaitu Sampah, di mana problem sampah selalu menjadi masalah utama di Indonesia dan belum ada solusi," kata Risma Eli, Kepala Sekolah SD IPEKA Palembang.
Scott Nio, yang lahir di Perth ini, menjelaskan, “Saya membuat model robot truk sampah gandeng dengan 2 bak sampah yang cukup dikerjakan 2 orang saja: supir dan asistennya.(Baca : Universitas Brawijaya Siap Beradu Robot dalam Kompetisi Nasional )
Truk itu mengangkut sampah yang langsung dibagi menjadi 2 jenis bak sampah: sampah organik (seperti sisa makanan, daun-daun, dsb.) dan sampah nonorganik (seperti botol pecah-belah, botol plastik dan kaleng minuman).
Dalam masing-masing bak sampah sudah ada alat daur ulang yang bekerja otomatis waktu sampah dibuang. Perbedaannya, alat daur ulang dalam bak sampah organik bergerak memutar, bak sampah non organik bergerak menumpuk.”
Scott mengatakan, sampah bisa langsung didaur ulang di bak sampah supaya bisa hemat waktu dan tempat karena truk bak sampah ini bisa memuat lebih banyak sampah.
Truk sampah ini berguna bagi masyarakat karena mengurangi polusi ataupencemaran udara dan lingkungan karena sampah yang telah didaur ulang langsung diantar ke pabrik daur ulang dan tidak dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.
Sementara itu, hasil karya desain robotik Kyle Terrant Rusli yang memperoleh juara 2 ini diberi nama Multidigger. Multidigger adalah kendaraan yang beroperasi di pertambangan yang dapat menggali permukaan tanah secara efektif karena dapat menggali lebih banyak dalam waktu singkat.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
8 Manfaat Kentang bagi Tubuh
Pameran Fun Asia dan Taman Hiburan Expo di JCC
Metode Gizi dan Turunkan Berat Badan Itai Leffler
Hari Penglihatan Dunia, Stanchard Beri Kacamata
Cosmobeaute 2014, Hadirkan Industri Kecantikan