TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Poros Muda Partai Golkar, Andi Sinulingga, menilai Ketua Umum Aburizal Bakrie sama dengan Akbar Tanjung. Keduanya sama-sama ingin memperpanjang masa jabatan. Sikap berbeda ditunjukkan oleh Jusuf Kalla. "Begitu kalah dalam pemilihan presiden, JK ingin munas (musyawarah nasional) dipercepat," kata Andi dalam diskusi di Restoran Rarampa di bilangan Kebayoran Baru, Sabtu, 11 Oktober 2014.
Menurut Andi, JK seharusnya diganti pada Desember 2009. Namun, untuk kepentingan regenerasi kepemimpinan, JK antusias dengan ide munas dipercepat menjadi Oktober. "Lebih cepat lebih baik," kata Andi, menirukan slogan JK. (Baca: Jadi Tangan Kanan Prabowo, Aburizal Enggan Mundur)
Namun Akbar dan Aburizal berbeda. Keduanya sama-sama ingin memperpanjang masa jabatan setahun. Akbar menjabat Ketua Umum Partai Golkar pada periode 1998-2004. Sedangkan Aburizal menjadi ketua pada 2009, dan hingga akhir 2014 belum menunjukkan tanda-tanda bakal digelar munas. Padahal tugas Aburizal sudah selesai semua, yakni mengawal pemilihan legislator dan presiden. "Momentum Aburizal sudah habis," kata Andi.
Andi mengatakan lembaganya bakal menggelar Musyawarah Nasional Golkar setidaknya dua pekan ke depan. Itu akan dilakukan andai DPP Golkar tak segera menyelenggarakan munas. (Baca: Ormas Golkar Minta Ical Segera Gelar Munas)
Menurut Andi, banyak anggota DPD di level kabupaten dan provinsi yang diam-diam tak sepakat dengan kebijakan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, yang memperpanjang masa jabatannya serta memilih di luar pemerintahan. "Sekitar 80 persen DPD semua level menginginkan munas sesuai aturan, yakni tiap lima tahun," kata Andi.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Terpopuler
Jadi Biang Walk-Out, Ini Sanksi SBY Buat Nurhayati
Jadi Tangan Kanan Prabowo, Aburizal Enggan Mundur
PDIP: Penolakan Tak Akan Gugurkan Pelantikan Ahok
Disfungsi Ereksi, Pria Ini Masukkan Baja ke Penis