TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asvi Warman Adam, mengatakan seharusnya Koalisi Merah Putih dibubarkan. (Baca: Pertarungan Pro-Prabowo dan Jokowi di DPRD Jakarta)
"Koalisi Merah Putih itu dibentuk untuk memenangkan salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden saat pemilu lalu," kata Asvi di Jakarta Selatan, Jumat, 10 Oktober 2014. "Sekarang pilpres sudah selesai, ngapain diterusin sampai ke parlemen?"
Kerja sejumlah partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP), menurut dia, hanya sebagai tim sukses saat pilpres, dan tugas itu telah selesai. "Karena itu, harus dibubarkan," ujarnya. (Baca: Koalisi Prabowo Syukuran di Masjid Bakrie)
Selain itu, menurut Asvi, atribut yang digunakan oleh Koalisi Merah Putih, yaitu lambang burung garuda dan nama merah putih yang merupakan identitas negara, harus segera diganti atau ditiadakan. "Karena mereka mewakilkan sebagian golongan, bukan nasional," ujar Asvi. (Baca: Strategi Koalisi Prabowo Borong Pimpinan MPR)
Karena itu, Asvi setuju dengan beberapa media yang telah mengganti Koalisi Merah Putih menjadi Koalisi Prabowo. "Itu lebih baik dibandingkan Koalisi Merah Putih yang memakai identitas nasional," kata Asvi. (Baca juga: Koalisi Merah Putih Siap Dukung Jokowi-JK)
ODELIA SINAGA
Topik terhangat:
Mayang Australia | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Sanksi SBY Buat Nurhayati
Jadi Tangan Kanan Prabowo, Aburizal Enggan Mundur
Disfungsi Ereksi, Pria Ini Masukkan Baja ke Penis
PAN: Pindah Kubu seperti Menceraikan Istri Teman