Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rupiah Loyo, Lima Saham yang Layak Dibidik Investor

image-gnews
Seseorang melintas di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 7 Juli 2014.  TEMPO/Tony Hartawan
Seseorang melintas di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 7 Juli 2014. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Ditengah lesunya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam sepekan terakhir, masih ada peluang yang bisa diraup investor dari pasar modal. "Justru di tengah ketidakpastian ini investor seharusnya cerdik memanfaatkan menjadi peluang," ujar Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, saat dihubungi pada Sabtu, 11 Oktober 2014. (Baca : DPR Akur, Chairul Yakin Pasar Bakal Pulih)

Ketidakpastian yang disebabkan iklim politik saat ini, kata Edwin, tidak selamanya membuat pasar saham lesu. Setidaknya ada lima sektor yang perlu dilirik investor. Saham-saham ini diprediksi cenderung menguat seiring pelantikan presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 20 Oktober 2014. "Yang penting jangan hanya lihat sahamnya, tapi outlook (prospek) ke depannya," ujar Edwin. (Baca : Dana Asing Mulai Kabur, Indeks Saham Kolaps)

Pertama adalah sektor infrastruktur dan kontruksi. Kedua sektor ini dinilai memiliki prospek cerah, seiring rencana pemerintah baru mengalihkan subsisi bahan bakar minyak (BBM) untuk kedua sektor itu. "Bakal banyak proyek besar yang akan digulirkan Jokowi-JK, seperti tanggul, jembatan dan lainnya, " ujarnya. (Baca : Dipacu Sentimen Global, IHSG Bakal Menguat)

Untuk soal ini, Edwin menyarankan investor mengoleksi saham infrastruktur seperti Wjaya Karya, Adhi Karya, PP, dan Total Bangun Persada, sementara kontruksi AKRA dan Tower Bersama.

Kedua adalah saham yang berasal dari sektor perbankan. Dia menyatakan, pertimbangan memilih sektor ini adalah target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintahan Jokowi di kisaran 5,7-5,8 persen pada 2015. Untuk mencapai target tersebut, pertumbuhan kredit perbankan diperkirakan berada di kisaran 17-18 persen, sehingga kinerja saham perbankan diperkirakan terus membaik. "Saham BRI,Mandiri, BNI dan BCA mungkin bisa menjadi acuan investor," ujarnya.

Selanjutnya, dia juga menyarankan investor membeli saham di sektor konsumsi publik. Tingginya konsumsi domestik yang mencapai 70 persen dari pertumbuhan dalam negeri, diperkirakan membuat sektor ini masih mumpuni untuk dikolekasi. Beberapa saham yang perlu diperhatikan investor adalah Unilever, Gudang Garam, Indofood dan Mayora. "Meskipun gejolak luar negeri datang sekalipun, Indonesia masih kuat menghadapinya," ujar Edwin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keempat adalah sektor konsumsi terutama yang berhubungan dengan sektor properti. Turunnya suku bunga deposito perbankan akhir-akhir ini, diperkirakan membuat kinerja saham properti bekal membaik.

Kelima, sektor komoditas seperti mineral di luar emas serta CPO. "Asal jangan emas, timah, nikel dan logam lainnya diperkirakan membaik," ujarnya.

JAYADI SUPRIADIN

Berita Terpopuler
Prabowo: Saya Jaga Petinggi Koalisi di Penjara
Begini Saduran Wawancara Hashim Djojohadikusumo
Kata Prabowo Soal Wawancara Hashim Djojohadikusumo
AJI Minta Hashim Buktikan jika Ada Berita Keliru
Jadi Biang Walk-Out, Ini Sanksi SBY Buat Nurhayati


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

7 hari lalu

Pekerja melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 5 April 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik menuju level 7.286 pada penutupan perdagangan hari ini, menjelang libur Hari Raya Lebaran Idulfitri 1445 H. TEMPO/Tony Hartawan
BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.


Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

14 hari lalu

Ilustrasi PT Timah Tbk. Shutterstock
Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.


Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

28 hari lalu

Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 26 April 2023. Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.


Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

45 hari lalu

Direktur Utama MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB), Anthony Cottan. Foto : Facebook
Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.


Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

59 hari lalu

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.


United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

Motor listrik United E-Motor. (Dok TDI)
United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.


BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.


Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

2 Februari 2024

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan pemaparan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Rapat tersebut membahas Kesiapan TNI persiapan pengamanan Pemilu 2024 beserta dukungan anggarannya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),


Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

1 Februari 2024

Pesawat Garuda Indonesia di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 28 Februari 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.


Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

27 Januari 2024

Motor listrik United E-Motor. (Dok TDI)
Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

Produsen sepeda United Bike dan motor listrik United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa (TDI) Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).