TEMPO.CO, Lumajang - Guguran lava pijar dari kawah Jonggring Seloka diduga menghanguskan kawasan hutan lindung di lereng sebelah selatan Gunung Semeru. Lokasi kebakaran memang jauh dari jangkauan warga ataupun petugas, yakni di ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut.
"Lelehan lava pijar yang kemungkinan menyebabkan hutan terbakar," kata Heri Gunawan, tokoh masyarakat Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Ahad, 12 Oktober 2014. (Baca: Polisi Usut Kebakaran Hutan Rakyat di Mojokerto)
Heri mengatakan kebakaran hutan di lereng selatan Gunung Semeru itu terjadi sejak Sabtu malam, 11 Oktober 2014. "Tidak mungkin kalau akibat faktor manusia," katanya. Soalnya, lokasi kebakaran jauh dari permukiman. Selain itu, medannya sulit pun sulit dijangkau.
Pada malam hari, api yang membakar hutan itu terlihat sangat jelas. Heri tidak bisa membayangkan cara memadamkan api yang berasal dari lava pijar ini. Hal senada juga dikatakan Sukaryo, warga Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo. "Kebakarannya di hutan bagian atas, petugas tidak bisa naik," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang, Ribowo, membenarkan kabar kebakaran hutan itu. Tapi dia tidak sependapat tentang penyebab kebakaran tersebut. "Kemungkinan akibat gesekan ranting. Apalagi ini musim kemarau," ujarnya.
DAVID PRIYASIDHARTA
Terpopuler
Jadi Tangan Kanan Prabowo, Aburizal Enggan Mundur
Golkar Gabung Pemerintah,Fadel Kasihan Pada Jokowi
PAN dan PPP Siap Beri Kursi ke Koalisi Jokowi
Perahu TNI AL Terbalik di NTT, Tiga Tewas