TEMPO.CO, Padang - Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dah Olahraga Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Sosiawan Putra mengatakan kekerasan terhadap siswi SD Trisula Perwari yang terekam dalam video terjadi saat proses belajar mata pelajaran agama pada 18 September 2014. Saat itu, ujar Sosiawan, guru mata pelajaran tersebut meninggalkan ruangan.
Video itu diunggah ke situs berbagi video YouTube. Dalam rekaman berdurasi 1 menit 52 detik itu tampak sekitar empat siswa dan satu siswi memukuli dan menendang siswi berjilbab putih berkali-kali. "Kami sudah panggil kepala sekolah, orang tua pelaku, dan korban untuk mempelajari kasus ini," ujar Sosiawan kepada Tempo, Ahad, 12 Oktober 2014. (Baca: Video Penganiayaan Murid SD di Bukittinggi Beredar)
Wali Kota Bukittinggi Ismet Amzis akan mengevaluasi kinerja Yayasan Perwari dan para guru Sekolah Dasar (SD) Trisula Perwari terkait dengan kasus pengeroyokan itu. Ismet juga berjanji akan menginvestigasi kasus ini. "Kepala sekolah dan guru akan disidangkan di Majelis Pertimbangan Pegawai. Setelah itu, kasus ini akan disidik oleh Sekretaris Daerah," tuturnya. (Baca: Penganiayaan Siswa SD Bukittinggi, Sekolah Lalai)
Ismet mengatakan Kepala SD Trisula Perwari sudah memanggil siswa-siswi para pelaku penganiayaan, termasuk orang tuanya. Mereka sudah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya tersebut. Ismet mengaku baru mengetahui peristiwa kekerasan ini setelah mendapatkan laporan mengenai video yang diunggah ke laman YouTube.
ANDI EL FARUQI
Berita Lainnya
Prabowo: Saya Jaga Petinggi Koalisi di Penjara
Begini Saduran Wawancara Hashim Djojohadikusumo
Kata Prabowo Soal Wawancara Hashim Djojohadikusumo
AJI Minta Hashim Buktikan jika Ada Berita Keliru
Jadi Biang Walk-Out, Ini Sanksi SBY Buat Nurhayati