TEMPO.CO, Lumajang - Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, mencatat ada lonjakan gempa letusan Gunung Semeru dalam sebulan terakhir. Berdasarkan pengamatan secara kegempaan yang dilakukan petugas vulkanologi, gempa letusan melonjak hingga empat kali lipat.
Berdasarkan data laporan bulanan terkait aktivitas vulkanik gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu, selama Agustus lalu gempa letusan tercatat sebanyak 65 kali. Namun, pada September, gempa letusan tercatat sebanyak 260 kali. Selain itu, jika selama Agustus tidak teramati adanya gempa tremor harmonik, maka pada September tercatat dua kali gempa tremor harmonik. (Baca: Menguak Misteri Letusan Dadakan Gunung Ontake).
Sedangkan secara visual, sinar api pada malam hari masih sering terlihat di atas bibir kawah. Selain itu, lidah lava juga teramati 500 meter dari bibir kawah. Guguran lava pijar teramati dua kali dan masuk ke Besuk Kobokan.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Suparno, mengatakan berdasarkan pengamatan secara visual dan seismik, status aktivitas Semeru masih di level waspada. Dia menyarankan warga yang bermukim di sekitar daerah aliran sungai Besuk Bang, Besuk Kembat, dan Besuk Kobokan harus waspada dengan bahaya awan panas guguran yang sewaktu-waktu bisa terjadi. (Baca: Gunung Berusia 100 Juta Tahun Terkubur di Pasifik).
"Secara visual teramati kubah lava di kawah Jonggring Seloka sudah penuh," kata Suparno dalam laporan tertulisnya untuk Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang diterima Tempo, Senin pagi, 13 Oktober 2014.
Sewaktu-waktu kubah lava tersebut bisa longsor dan terjadilah awan panas guguran yang sangat berbahaya, utamanya bagi manusia. "Apabila ada tekanan dari dalam yang sangat kuat, dapat terjadi semburan material pijat yang membahayakan pendaki," ujarnya. Dengan kondisi seperti itu, Suparno menyarankan agar pendaki gunung Semeru hanya sampai batas Kalimati.
DAVID PRIYASIDHARTA
Terpopuler
Di Yogya, Zuckerberg Coba Facebook di Pos Ronda
Pengganti Ahok Mantan Koruptor, Ini Kata Gerindra
Amir Syamsuddin: Nurhayati Sudah Diberi Sanksi
Zuckerberg Lihat Sunrise di Borobudur Luput dari 'Radar'