TEMPO.CO, Malang - Kepolisian Resor Malang bersama Polisi Kehutanan Perhutani Malang menahan sembilan truk berisi 1.500 balok kayu hutan dan satu truk berisi mesin pemotong kayu. Sopir truk, Hendro, dan pemilik kayu, Ahmad Abi Sasono, ditahan dan dijerat dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.
“Di gudang di Desa Lebakharjo kami temukan balok-balok kayu rimba yang ternyata milik Perhutani,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Malang Ajun Komisaris Wahyu Hidayat, Senin, 13 Oktober 2014. Kayu-kayu itu berasal dari pohon berusia 20-50 tahun di kawasan hutan produksi milik Perum Perhutani di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
Wahyu Hidayat mengatakan penangkapan bermula dari laporan Perhutani tentang truk yang diduga membawa balok kayu curian. Petugas butuh beberapa hari untuk mengintai. Baru pada Jumat dinihari, 10 Oktober lalu, truk-truk yang diintai terlihat melintas di Jalan Raya Lumajang-Dampit di Kecamatan Dampit menuju Sidoarjo.
Polisi menduga gudang kayu milik Abi sudah lama menadah dan mengolah kayu ilegal. Padahal, izin usahanya adalah berdagang barang eceran yang masa berlakunya berakhir pada Januari 2014. Modusnya, pohon yang ditebang segera diproses di lokasi penebangan sampai menjadi balok kayu siap jual dan kemudian dikirim ke gudang.
Saat digerebek, balok kayu curian disembunyikan dengan cara ditimbun sampah daun kering. Polisi juga menemukan truk-truk lainnya di gudang penyimpanan. Polisi sempat kesulitan membawa truk-truk berisi barang bukti dari Dampit ke Markas Kepolisian Resor Malang di Kecamatan Kepanjen lantaran banyak paku yang disebar sepanjang jalan.
Wakil Administratur Perhutani Malang Barat Dadan Hamdan mengatakan Perhutani sedang menghitung kerugian akibat pembalakan liar itu. Seluruh balok kayu itu kini dipindahkan ke tempat penitipan kayu di Malang. “Dari situ bisa diperkirakan nilai kerugiannya,” kata Dadan. Ia menduga kayu-kayu yang dicuri akan diolah sebagai bahan baku mebel dan bahan bangunan karena berkualitas bagus dan berharga mahal.
ABDI PURMONO
Berita lain:
Di Yogya, Zuckerberg Coba Facebook di Pos Ronda
Pengganti Ahok Mantan Koruptor, Ini Kata Gerindra
Video Penganiayaan Murid SD di Bukittinggi Beredar
Di Yogya, Bos Facebook Selfie Bareng Ibu-ibu