TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Komisaris PT Panasonic Gobel Indonesia, Rachmat Gobel, mengatakan telah mengembangkan teknologi lampu dioda (light emitting diode/ LED) yang mampu menggantikan sinar matahari untuk proses fotosintesis tanaman di dalam ruangan. (Baca juga: Produk Panasonic Raih Sertifikat SNI )
Lampu ini, kata dia, berguna untuk menyiasati iklim yang tak menentu akibat pemanasan global. "Dengan teknologi tersebut, petani bisa melakukan budi daya tanaman di dalam ruangan," katanya dalam acara Panasonic Solution Forum, Senin, 13 Oktober 2014.
Rahmat mengatakan teknologi budi daya tanaman dengan lampu LED di dalam ruangan sudah diterapkan di Singapura. Fotosintesis tanaman yang dihasilkan melalui pencahayaan lampu LED, kata dia, tidak kalah dengan hasil sinar matahari. Dengan alat ini, Panasonic menjamin petani tidak perlu mengkhawatirkan perubahan cuaca. "Suhu dan kelembapannya pun bisa disesuaikan, jadi tanaman bisa tumbuh tanpa tergantung pada iklim," ujarnya.
Selain teknologi LED untuk tanaman, Panasonic juga membangun pembangkit listrik kecil (power supply container) untuk masyarakat di Pulau Karimun Jawa. Alat ini dapat menghasilkan listrik hingga 3.000 watt. (Baca juga: Inilah Era Televisi Hijau)
Panasonic, kata Rahmat, juga membangun lampu tenaga surya (solar lantern) di Sumbawa. Alat ini menghasilkan energi terbarukan yang menjadi salah satu solusi untuk mengatasi pemanasan global. Solar lantern mendapatkan tenaga dari panel surya dengan daya 3,5 watt.
Baca Juga:
SAID HELABY
Berita Terpopuler
Di Yogya, Zuckerberg Coba Facebook di Pos Ronda
Pengganti Ahok Mantan Koruptor, Ini Kata Gerindra
Video Penganiayaan Murid SD di Bukittinggi Beredar
Di Yogya, Bos Facebook Selfie Bareng Ibu-ibu